5 Restoran Jakarta yang Bikin Serasa Tersedot ke Masa Lalu

Sibuk LiburanSahabat Silir mungkin pernah merasa penasaran dengan suasana waktu masa lampau jauh sebelum saat ini. Untuk menghilangkan rasa penasaran tersebut, Sahabat Silir mungkin perlu mencoba untuk mengunjungi beberapa tempat yang bisa menawarkan atmosfir tersebut. Berikut adalah lima restoran di Jakarta yang dijamin bisa membuat Sahabat Silir serasa menaiki mesin waktu:

Cafe Batavia

Tempat makan yang satu ini mampu menawarkan suasana tempo doeloe bagi siapa pun yang memasukinya. Berlokasi di Jalan Pintu Besar Utara No. 14, Jakarta Barat lokasinya sangat strategis karena berada di kawasan Kota Tua, serta sangat dekat dengan Museum Fatahillah.

Meskipun dibangun pada tahun 1993, nyatanya bangunan yang dipakai sudah ada sejak tahun 1850. Desain interior dan furnitur yang dipergunakan memiliki aroma vintage yang kuat.

Variasi menu yang ditawarkan juga sangat beragam, dimulai dari kuliner khas Belanda hingga Nusantara. Dengan banyaknya pigura yang memajang artis dan orang terkenal di masa lalu, dijamin akan mampu membangkitkan perasaan klasik di setiap jamuannya.

Tugu Kunstkring Paleis

Tempat makan megah di sudut Menteng ini menawarkan jamuan makan dari zaman kolonial Belanda. Bangunan yang dipergunakan sempat beralih fungsi dari kantor imigrasi, bar, hingga akhirnya menjadi restoran di tahun 2013.

Tak hanya makanan lezat yang ditawarkan, tempat ini juga menawarkan pameran galeri seni melalui tatanan barang-barang antik milik raja gula Oei Tiong. Tugu Kunstkring memiliki private dining yang dipenuhi memorabilia Presiden Soekarno hingga dining hall yang dipenuhi kisah Pangeran Diponegoro. Hidangan yang disuguhkan di tempat ini merupakan peranakan menu China-Belanda.

Lara Djonggrang Menteng

Lara Djonggrang merupakan salah satu restoran yang mengusung konsep fine dining ala Nusantara. Lokasinya berada di kawasan Jalan Teuku Cik Ditiro No. 4, Menteng.

Tempat makan ini akan mengajak para tamunya ikut merasakan ekspedisi Nusantara yang dilakukan oleh Hayam Wuruk melalui hidangannya. Oleh karenanya, Lara Djonggrang menghidangkan aneka menu yang berasal dari berbagai daerah di kota pelabuhan Nusantara pada zaman tersebut.

Epilogue Fatmawati

Siapa sangka di wilayah Fatmawati tepatnya di Jalan Cipete Raya no.18-19 terdapat sebuah restoran yang tidak terlalu terekspos dari pinggir jalan. Saat masuk ke halaman restoran, pengunjung akan melihat bangunan khas Joglo dengan kesan Jawa yang kuat.

Akan tetapi, jangan mengira Sahabat Silir akan menemukan menu makanan Jawa disini. Nyatanya tempat ini lebih banyak menawarkan menu western terutama khas Perancis seperti Escargot dan Foie Gras.

Tempat ini kurang lebih menawarkan menu fusion di setiap hidangannya seperti perpaduan timur dan barat. Ada juga menu Aglio Epilogue Roa Fish yang konon paling digemari para pelanggan.

Oasis Grand Rijsttafel Heritage Cikini

sumber foto:Qraved

Seperti namanya, restoran ini memang menyajikan hidangan ala Rijsttafel yang mengusung cara penyajian ala barat dan Nusantara. Sekilas sejarah yang menaungi, tempat ini didirikan pada tahun 1928 dan merupakan kediaman dari orang terpandang bernama Brandenburg.

Meski mengusung bangunan khas Belanda, tetapi perabotan yang ada di dalamnya berasal dari penjuru Nusantara. Keadaannya nyaris tak berubah sejak dahulu meskipun terdapat sentuhan renovasi pada beberapa bagian. Sejumlah tokoh terkenal dunia dan pemimpin Indonesia rata-rata pernah mencoba makan di tempat ini.

Tentunya akan sangat menyenangkan menikmati keindahan masa lalu sembari mencicipi makanan yang lezat. Restoran-restoran tersebut tak hanya mampu membawa para pelanggannya ke masa lampau, tetapi juga dapat memperkaya wawasan melalui sentuhan dekorasi dan sajiannya. (AS)

Leave a Comment

Your email address will not be published.