Kapal erupsi kembali datang dari salah satu gunung berapi aktif di Indonesia. Kali ini warta tersebut berasal dari Gunung Semeru yang berlokasi di Jawa Timur.
Dilaporkan bahwa gunung ini mengalami 133 letusan dan juga meluncurkan lava pijar. Meski demikian, wisata di sekitar kawasan tersebut masih dinyatakan aman.
Gunung Semeru Alami 133 Letusan dan Guguran Lava Pijar
Hal ini menyusul pengumuman dari Pihak Bali Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang menyatakan kawasan wisata tersebut masih aman dikunjungi.
Meski demikian, pendakian ke Gunung Semeru masih ditutup.
“(Hingga saat ini) pendakian masih ditutup mas. (Apakah sampai April) nanti kita kabari lagi kalau akan dibuka,” kata kata Syarif Hidayat, salah satu staf TNBTS sebagaimana Sibukliburan.id kutip dari detikTravel, (7/3/2020).

Sehubungan dengan peningkatan aktivitas Gunung Semeru tersebut, Syarif mengungkapkan agar para wisatawan tetap bersikap tenang dan tidak panik.
“Mengingat Semeru adalah gunung aktif maka erupsi adalah suatu hal yang wajar dan merupakan indikator sebuah gunung aktif. Peningkatan aktivitas Semeru tidak menimbulkan dampak menggaanggu di masyarakat tapi kita mengimbau masyarakat tetap tenang, waspada dan siaga saja,” sebutnya.
Ia menegaskan bahwa wisata di kaki gunung tersebut masih belum terganggu oleh peningkatan aktivitas Semeru. Demikian pula dengan masyarakat yang jauh dari lokasi puncak, masih belum terpengaruh oleh peningkatan aktivitas tersebut.
“Betul tidak mengganggu sama sekali. Sampai saat ini peningkatan aktivitas masih jauh dari pemukiman warga atau masyarakat,” jelasnya lagi.
Sementara itu,selain mengalami banyak letusan, Gunung Semeru juga diketahui mengalami beberapa guuran lava pijar.
“Guguran Lava pijar teramati 8 kali dengan jarak luncur 300-1.000 meter ke arah Besuk Bang dan Besuk Kembar. Untuk status Gunung Semeru masih level II waspada,” ungkap Wawan Hadi Siswoyo, Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang pada Jum’at (6/3/2020) seperti dilansir detikTravel yang kemudian Sibukliburan.id kutip.
Meski masih dinyatakan aman, tetapi petugas mengimbau kepada masyarakat untuk tak melakukan aktivitas apa pun dalam radisu satu km dari puncak Gunung Semeru.
Selain itu, aktivitas juga tak dianjurkan di kawasan 4 km di sektor lereng selatan-tenggara kawah aktif. Hal ini mengingat, radius tersebut termasuk kawasan bukaan kawah aktif Semeru (Jongring Seloko) sebagai jalur luncuran awan panas.
“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang, waspada dan tidak melakukan aktivitas di wilayah sejauh empat km di sektor lereng selatan-tenggara,” pungkasnya.
Sementara itu, Gunung Semeru selain menjadi favorit pendakian para pecinta alam juga menjadi objek foto yang instagramable. Puncak Semeru tampak begitu apik saat bagi hari dengan ‘badan’ gunung yang masih tertutup oleh kabut.
Pemandangan seperti ini bisa Sahabat Silir dengan paripurna dari Penanjakan Gunung Bromo sembari menyaksikan keindahan matahari terbit. (y)