Memposting video atau foto saat berlibur memang menjadi hal yang terpisahkan sekarang. Selain untuk memberi tahu teman atau kerabat jika tengah berlibur, mengabarkan daerah yang dikunjungi adalah hal yang menyenangkan.
Bukan saja untuk dokumentasi pribadi, mengunggah foto liburan juga bisa memberi ‘;sedikit’informasi kepada orang lain ihwal derah yang dikunjungi—sehingga orang lain bisa ikut tertarik berkunjung pula.
Namun, sebaiknya hati-hati memajang foto liburan di media sosial. Demikian saran yang diberikan FBI di Amerika.
Hal ini mengingat adanya potensi bahaya dari kegiatan itu. Sebagaiaman diungkap dalam sebuah artikelnya, USAToday dengan tegas menabukan posting foto-foto di media sosial jika tengah berlibur. Alasannya cukup simple, tetapi sangat masuk akal! Dengan memposting tengah liburan, artinya sesorang tidak sedang berada di rumah.

“Ya, ada banyak kisah traveler pulang ke rumah yang kosong melompong karena mereka posting foto-foto liburan ke Facebook atau Instagram, dan tak tahu persis siapa saja ‘teman-teman’ online mereka,” tulis artikel tersebut.
Oleh karena itu, memposting foto liburan sebaiknya dilakukan saat sudah berada di rumah saja. Saran senada juga muncul dari laman Federal Bureau of Investigation (FBI) Oregon melalui artikel tips liburan akhir tahun.
Bukan itu saja, di laman itu FBI juga mengimbai agar mematikan layanan lokasi ponsel. “Matikan layanan lokasi, terutama yang ada di akun-akun media sosial dan pengaturan kamera, demi menghindari orang-orang tahu persis di mana lokasimu saat ini,” terangnya.
“Selain itu, walaupun takkan mudah di dunia yang penuh berbagi seperti sekarang ini, pertimbangkan untuk tidak posting foto-foto mengenai petualangan asyikmu. Ya, anak-anakmu memang menggemaskan dan pagi hari saat Natal adalah momen mantap, tapi apakah kamu benar-benar ingin agar dunia tahu bahwa dirimu sedang tidak ada di rumah?” sebut FBI Oregon.
Saran yang diberikan FBI itu sebenarnya juga bisa dipetik untuk seluruh traveler di dunia, tanpa terkecuali, termasuk di Indonesia. Fenomena mengunggah foto saat berlibur memang sudah mengglobal, bahkan juga di negeri ini.
Bukan hal yang mengherankan lagi di setiap tempat tujuan wisata akan ramai pengunjung berswa foto untuk menggunggahnya di media sosial. Sialnya, langkah ini dilakukan hanya demi eksis di media sosial.
Padahal, ada banyak konsekuensi yang harus ditangguh dari hal tersebut. Memberi tanda lokasi dan membagikan foto berlibur sama saja mengabarkan kepada banyak orang bahwa Anda sedang tidak ada di rumah. Apabila terdapat oknum-oknum tak bertanggung jawab, mereka bisa saja langsung menuju rumah dan mungkin mencuri.
Selain itu, mengunggah foto dan lokasi wisata alam—terlebih yang masih alami berpotensi membuat membludaknya kunjungan ke tempat tersebut. Hal ini sangat kurang nyaman bagi destinasi yang memang belum siap. (y)