Virus Corona masih belum menunjukan tanda akan mereda. Sebaliknya, penyebarannya yang kian massif membuat banyak negara melakukan langkah preventif untuk mengantisipasi virus yang berasal dari Kota Wuhan, China itu merebak.
Langkah senada juga ditempuh Pemerintah Indonesia yang mulai menghentikan sementara penerbangan dari dan ke Negeri Tirai Bambu. Selain itu, pemerintah juga melakukan tindakan lebih ketat untuk memasukan turis ke Tanah Air.
80 Turis Ditolak Masuk Bali
Sebagaimana kabar terbaru yang dikutip dari detik Travel, (11/2/2020) bahwa ada sebanyak 80 Warga Negara Asing (WNA) yang ditolak masuk ke Bali dengan alasan pernah ke China sebelumnya.
“Penolakan totalnya WAN ada 80 sampai jam 18.00 tadi. Alasan yang sama karena pernah riwayatnya mengunjungi China,” kata Kasi Informasi Imigrasi Ngurah Rai Putu Suhendra pada Senin, (10/2/2020).

WNA yang dilarang masuk Bali tersebut memiliki riwayat berkunjung ke China dalam dua pekan terakhir. Setibanya di Bandara I Gusti Ngurah Rai, mereka diperiksa oleh pihak bandara. “Ya kita periksa di bandara dan ternyata yang bersangkutan punya riwayat pergi ke China 2 minggu terakhir,” ucap Suhendra.
Dijelaskan lebih jauh bahwa para WNA yang ditolak masuk Pulau Dewata tersebut dikembalikan ke pesawat yang sama. Langkah ini dilakukan untuk menghindari merebaknya virus corona. Langkah yang ditempuh tersebut merujuk pada aturan internasionall.
BACA JUGA: Sektor Pariwisata Indonesia Terdampak Virus Corona: 20 Ribu Wisman Batal ke Bali
“Itu aturan internasional kalau kita mengembalikan orang kita harus mengembalikan dengan pesawat yang sama ke port yang terakhir di mana dia naik,” sebutnya lagi.
Sementara itu, beberapa waktu lalu Indonesia resmi menghentikan penerbangan sementara dari dan ke China menyusul semakin merebaknya virus corona. Langkah ini rupanya mendapatkan reaksi dari pemerintah Negeri Panda.
“Menurut saya kalau ambil pembatasan seperti terhadap penukaran personal penerbangan dan perdagangan kami sangat tidak berharap itu dampaknya. Itu sebenarnya juga akan merugikan ekonomi perdagangan dan pariwisata Indonesia sendiri,” kata Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, di kantor Kedutaan Besar China di Jakarta, Selasa (4/1/2020) lalu sebagaimana dikutip Sibukliburan.id dari detikTravel.
Tak dipungkiri jika virus corona ini telah berdampak pada banyak sektor, termasuk urusan perniagaan dan pariwisata. Indonesia sendiri turut terkena imbas dari menyebarnya virus yang kabarnya bersumber dari hewan tersebut.
Sebagaimaa diungkapkan Ketua Perhimpunan Hotel Republik Indonesia (PHRI), Hariyadi Sukamdani, beberapa waktu lalu bahwa sebanyak 20.000 wisatawan mancanegara (wisman) membatalkan perjalanannya ke Bali. Sebanyak 40 ribu kamar di Bali juga dibatalkan.
Praktis kondisi ini berdampak pada potensi kehilangan pendapatan yang cukup tinggi. Sebagian besar dari turis yang membatalkan kunjungan tersebut berasal dari China. Diketahui, China merupakan negara penyumbang turis terbanyak ke Indonesia setelah Malaysia. (y)