Dinner romantis berujung gesekan antara pelanggan dengan pihak restoran di Peru. Hal ini ditengarai akan adanya dugaan tindak chauvinisme yang dilakukan pihak restoran kepada para pelanggannya.
Dilansir dari Kompas.com (30/10/2019), sebuah restoran di Peru diharuskan membayar denda sebesar 62.000 dollar AS atau setara dengan Rp 870 juta karena dianggap telah mempertunjukan sikap nyata membeda-bedakan antara pelanggan pria dengan wanita.
Adalah La Rosa Nautica, sebuah restoran mewah menghadap laut, di Miraflores, kota Lima. Tempat makan dengan konsep fine dining ini dikenal menyediakan sajian kuliner lokal, olahan berbahan dasar seafood, makanan khas Peru, aneka jenis sup, hingga menu ramah vegetarian.

Tempat makan ini dikenal sangat memanjakan pengunjung wanita mereka. Setiap pelanggan wanita yang makan di tempat ini bahkan akan menerima sekuntum mawar sebelum mereka beranjak dari restoran.
BACA JUGA: 5 Negara di Asia dengan Kuliner Pedas yang Wajib Dikunjungi
Dengan mengusung tempat makan kelas atas, rasanya pengunjung tak perlu meragukan kualitas pelayanan di tempat ini. Namun beberapa waktu lalu, sebuah kebijakan pelayanan di dalamnya membuat restoran ini harus terseret permasalahan hukum.
La Rosa Nautica dikenal memiliki dua buku menu yang berbeda, yaitu buku warna biru yang disertai daftar harga dan buku kuning yang tidak memiliki daftar harga.
Masalah dimulai saat pelayan di tempat ini memberikan buku menu yang berbeda kepada dua pelanggan pria dan wanita yang duduk dalam satu meja. Saat itu buku berwarna biru diberikan kepada pelanggan pria, sedangkan pelanggan wanita menerima buku menu kuning.
Perbedaan perlakuan inilah yang memicu protes dari pasangan tersebut, hingga akhirnya permasalahan ini harus dibawa menuju ranah hukum. Bagi mereka yang menjunjung tinggi kesataraan gender, pemberian buku kuning seolah menunjukan bahwa wanita tidak bisa memiliki andil untuk ikut membayar tagihan makanan saat datang bersama seorang pria.
Pihak La Rosa Nautica sendiri bersikukuh bahwa hal tersebut memang merupakan kebijakan yang dimiliki oleh mereka. Tujuannya agar sang wanita bisa dengan bebas memilih menu apa pun tanpa khawatir memikirkan harga.
BACA JUGA: 4 Kuliner Beijing Terbaik yang Wajib Dicoba
Kendati demikian, Institut Nasional untuk Persaingan Bebas dan Perlindungan Kekayaan Intelektual menganggap bahwa tindakan tersebut tak lain merupakan bentuk diskriminasi gender secara nyata.
Tak hanya ancaman hukuman denda saja yang dikenakan pada pihak restoran, La Rosa Nautica juga diharuskan melakukan pembaharuan kebijakan operasional dan pelayanan terhadap para pelanggannya. Diantaranya melakukan pelatihan ulang kepada para staff hingga membagikan menu yang sama untuk pelanggan wanita dan pria.
Seperti yang diketahui, saat ini isu gender menjadi salah satu topik yang cukup krusial di tengah-tengah perkembangan masyarakat modern. Dimana diharapkan ke depannya kesetaraan gender bisa semakin diterapkan, yaitu saat pria dan wanita menerima perlakuan yang sama di masyarakat. (AS)