Virus corona menjadi gangguan terbesar memasuki tahun 2020 ini. Bagaimana tidak, muncul dalam waktu yang singkat dan menyebar dengan begitu massif, virus ini sukses melumpuhkan banyak sektor di berbagai negara.
China sebagai negara asal virus tersebut, tepatnya dari Kota Wuhan, jelas menjadi negara yang sangat merasakan imbas yang super signifikan. Namun, virus ini juga menyebar ke beberapa negara lain di Asia Timur, seperti Korea Selatan dan Jepang juga ke beberapa negara di Asia Tenggara, seperti Singapura, Thailanda serta Vietnam.
Jepang Alami Kerugian Triliunan Rupiah dari Sektor Pariwisata
Sektor penerbangan sangat terdampak dari penyebaran virus ini menyusul banyaknya pembatalan penerbangan dari dan ke Negeri Tirai Bambu. Tak jauh-jauh dari sektor tersebut, pariwisata menjadi sektor lain yang turut dirugikan dari merebaknya virus yang disebut-sebut bersumber dari hewan itu.

Jepang misalnya, harus kehilangan pendapatan hingga USD 1,29 miliar atau sekitar Rp 17,6 triliun dari pariwisata pada periode Januari hingga Maret. Penurunan ini sebagaimana disebut Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) merupakan imbas dari menurunnya jumlah penumpang dari dan ke China Daratan.
ICAO melaporkan sekitar 70 maskapai telah membatalkan semua penerbangan internasional. Sialnya lagi, ada 50 maskapai lainnya telah membatasi penerbangan.
Organisasi itu juga memperkirakan jika penurunan penumpang sekitar 16,4 juta hingga 19,6 juta orang dibandingkan dengan target yang dibuat maskapai untuk kuartal pertama 2020. Dari perhitungan inilah Negeri Sakura berpotensi kehilangan pendapatan dari pariwisata sekitar USD 1,29 miliar pada periode Januari hingga Maret.
BACA JUGA: Virus Corona Merajalela, Kapal Pesiar Ini Dihentikan Sementara
Sementara itu, dampak dari virus corona diperkirakan akan lebih besar bagi bidang ekonomi. Hal ini menyusul penyebaran virus itu yang lebih besar daripada epidemi SARS yang merebak pada 2003 lalu.
Hingga kini, korban meninggal akibat virus corona di seluruh dunia sudah menjadi 1.800 jiwa. Pasien yang mengidap virus tersebut jauh lebih banyak, di China saja sudah mencapai ribuan.
Akibat merebaknya virus corona juga dialami negara lain, termasuk Indonesia. Pariwisata di Indonesia menurun, utamanya di Bali dan beberapa daerah di Indonesia menyusul kunjungan wisatawan yang semakin menurun.
Diketahui selama ini wisatawan China menjadi wisatawan mancanegara (wisman) terbesar yang masuk ke Indonesia. Wal hasil dengan terserangnya virus corona di negara tersebut, jumlah penduduk yang masuk ke Tanah Air juga banyak berkurang.
Apalagi Indonesia telah menghentikan sementara penerbangan dari dan ke China untuk sementara waktu, demi menghindari terpaparnya virus tersebut.
Dalam dunia penerbangan sendiri, berkurangnya penumpang diprediksi sama halnya dengan kehilangan sekitar USD 4 miliar hingga USD 5 miliar dalam pendapatan operasi kotor untuk maskapai di seluruh dunia. Demikian dikutip dari detikTravel dan berbagai sumber. (y)