Festival Seni Bali Jani, Ajang Pelestarian Tradisi dengan Sentuhan Modern

Indonesia negeri kaya akan seni tradisi. Keberagaman budaya membuat wisatawan selalu ingin kembali lagi. Jelang akhir tahun, beberapa daerah sudah menyiapkan festival  sebagai upaya menarik pengunjung dan melestarikan seni tradisi.

Salah satunya adalah Festival Seni Bali Jani (FSBJ) dan Pameran Seni Rupa yang akan diadakan pada Oktober hingga November. Kegiatan ini adalah salah satu agenda Pemerintah Propinsi Bali sebagai ajang memajukan dan memperkenalkan budaya Bali.

bali

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Kun Adnyana dalam sambutannya membuka pameran seni rupa Agustus lalu sebagaimana dilaporkan Bisnis Indonesia, Festival Bali Jani adalah festival yang menampilkan seni modern dan kontemporer.

Hal ini berbeda dengan Pesta Kesenian Bali yang menampilkan kesenian tradisional. Pesta Kesenian Bali biasanya berlangsung di pertengahan tahun (Juni-Juli) dan sudah ada sejak 40 tahun lalu.

Konsep Festival Seni Bali Jani (FSBJ)

Ajang ini membebaskan siapa pun untuk berekspresi tanpa batas usia. Kun Adnyana memaparkan bahwa FestivalSeni Bali Jani akan mengusung tema “Hulu-Teben” Dialektika Lokal-Global dengan empat konsep: Eksperimentasi, Eksplorasi, Lintas-batas, Kontekstual dan kolaborasi.”

Eksplorasi adalah konsep dimana seniman menampilkan kreativitasnya berkesenian dengan dasar dari tradisi. Sementara kontekstual adalah penampilan berdasar tema dari acara tersebut.

Konsep kolaborasi adalah kerjasama seniman lokal (Bali dan daerah lainnya di Indonesia) serta seniman mancanegara. Dan eksperimentasi adalah tampilan seni kontemporer berbasis transmedia,multimedia,dan alihmedia,demikian menurut Bali-Travelnews.

Kegiatan yang beragam

Ada bergaam kegiatan di festival ini. Sebut saja adilango (pagelaran), pacentokan (lomba),kandarupa (pameran), timbang rasa (sarasehan), aguron-guron (lokakarya/workshop), dan tenten (pasar seni).

Namanya juga festival seni, tentunya Sahabat Silir yang nyeni bakal betah dengan banyaknya aktivitas di festival ini. Sebut saja di ajang lomba. Dari lomba puisi tingkat SD sampai SMU hingga lomba tari kontemporer, musik kontemporer hingga teater ada di sini.

Lalu, bagi yang suka belajar dari ahlinya bisa juga mengikuti workshop dengan tema Penulisan Kritik Seni, Tata Rias Karakter,Penulisan Puisi,dan Manajemen Seni. Di ajang pameran, ada empat acara yang bisa jadi pilihan: pameran desain,pameran buku dan seni, pameran foto dan kartun serta seni instalasi.

Nah, bagi yang suka keramaian, di pasar malam juga menampilkan kreativitas anak bangsa lho Sahabat Silir. Ada Kuliner Kreatif Berbasis Tradisi (seperti Komunitas Food Truck), Pasar Seni dan Perusahaan Anak Muda (yang terkait seni) bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Cabang Bali.

Festival baru

FSBJ ini akan menggantikan dua pagelaran seni yang sudah ada dalam lima tahun terakhir Bali Mandara Nawanatya dan Bali Mandara Mahalang, demikian yang dilansir dari Katadata.

Diharapkan FSBJ yang akan berlangsung dari 26 Oktober hingga 8 November akan menarik perhatian bagi penikmat seni tradisi dengan sentuhan modern.

Nah, Sahabat Silir siap ke FSBJ? (YR)

Leave a Comment

Your email address will not be published.