Sibuk Liburan – China termasuk salah satu negara yang kaya akan peninggalan bangunan bersejarah, bahkan yang berasal dari Sebelum Masehi (SM). Tembok Besar China adalah salah satu bangunan kuno di Negeri Tirai Bambu yang kemasyurannya tak diragukan lagi di seantero jagad bahkan menyandang sebagai salah satu keajaiban dunia.
Negeri yang kondang dengan kuliner mi ini pun masih memiliki bangunan kuno yang sudah sangat uzur. Salah satunya adalah Kuil Qufu Confucius atau dalam Bahasa China disebut Kong Miao. Kuil yang berada di kota kelahiran Konfusius tersebut merupakan kuil paling terkenal dan terbesar dalam ingatan orang bijak. Seperti diketahui, Konfusianisme memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam budaya Tiongkok.
Melihat kembali sejarah Kuil Qufu Confucius
Kuil Konfusius sendiri merupakan satu dari tiga kompleks arsitektur terbesar di Negeri Panda. Dua bangunan lainnya yang dimaksud adalah Istana Musim Panas dan Resort Gunung Chengde. Masih berdiri megah dan dapat disaksikan keindahan serta keunikannya, Kuil Konfucius nyatanya sudah berusia sangat tua. Kuil ini mulai dibangun pada 478 SM. Saat pertama kali dibangun, kuil ini dimulai sebagai 3 rumah. Tahun pertama pembangunan kuil itu sendiri dimulai pada tahun kedua pasca kematiaon orang bijak.

Kemudian, seiring meluasnya Konfusianisme dan menjadi standard budaya di China, skala bangunan kuil diperluas. Kuil terus mendapatkan perhatian pada dinasti-dinasti selanjutnya. Pada masa Dinasti Ming (1368-1644) dan Dinasti Qing (1644-1911). Para pejabat tinggi atau Kaisar pun acapkali menawarkan pengorbanan. Tercatat pada Dinasti Qing (1644-1911), Kaisar Qianlong mempersembahkan korban delapan kali di kuil ini.
Kuil pun dibagi menjadi 9 halaman. Bangunan utama berada di sepanjang sumbu utara ke selatan, dengan bangunan yang terpasanng simetris di dalam barisan. Bangunan-bangunan tersebut meliputi 3 aula, 1 paviliun dan 1 altar, serta tiga candi leluhur. Berdiri di atas bangunan seluas 218 meter persegi, kuil tersebut memiliki 466 kamar dan 54 pintu gerbang. Bangunannya tampak didominasi dengan dinding warna merah dan ubin berwarna kuning.
Bagian utama dari kuil tersebut diperuntukan mempersembahkan korban kepada Konfusius dan para sarjana serta resi. Tempat pengorbanan juga berada di sisi timur yang diperuntukan bagi leluhur Konfusius. Sementara pada sisi barat digunakan sebagai tempat pengorbanan bagi orang tuanya.
Sejenak berdiri di kawasan kuil ini, barangkalai Sahabat Silir akan terkesima dengan kemegahan bangunannya, padahal dibangun sejak ratusan tahun silam bahkan dimulai sebelum masehi. Oleh karena keunikannya tersebut, kuil ini menjadi tujuan wisatawan dari berbagai penjuru dunia, baik sekedar untuk mengagumi keindahan bangunan mempelajari sejarahanya atau mereka yang ingin secara khusus mengenal Konfusianisme di negeri asalnya.
Namun, tempat ini bukan saja menarik lantaran kemegahan bangunanya, melainkan juga lantaran banyaknya prasati sejarah yang ditemukan di dalamnya. Setidaknya terdapat ribuan keping prasasti dijumpai di tempat ini yang berasal dari berbagai dinasti.
Sementara itu, spot-spot menarik di kuil ini diantaranya bisa dijumpai di Aula Dacheng, Apricot Altar dan Paviliun Kuiwen. Aula Dacheng merupakan aula utama. Tingginya mencapai 24,8 meter dan menjadi bangunan tertinggi di area kuil Kong Miao. Menakjubkannya lagil aula tersebut juga menyandang predikat sebagai 3 aula kuno terbesar di Tiongkok.
Di depan aula tersebut terdapat Apricot Altar yang digunakan sebagai tempat berkhotbah Konfusius. Satu lagi, yaitu Paviliun Kuiwen sebuah perpustakaan yang berdiri di tengah kuil. Perpustakaan ini terdiri dari dua lantai. Lantai pertama digunakan menyimpan barang-barang yang digunakan oleh Kaisar saat mempersembahkan korban kepada Konfusius, sedang lantai atas digunakan utnuk menyimpan buku-buku klasik dan tulisan-tulisan yang diberikan kaisar dan raja. (y)