Hagia Sophia, Ikon Kota Istanbul dengan Desain yang Menakjubkan

Nama kota Istanbul rasanya tak dapat dipisahkan dari kemegahan dan sejarah panjang Hagia Sophia. Bangunan ini sudah sejak lama menjadi ikon kota Istanbul bersanding dengan Blue Mosque yang ada di seberangnya.

Sampai saat ini, Hagia Sophia merupakan objek wisata yang kerap dikunjungi oleh turis lokal dan mancanegara. Bangunan yang sempat beralih fungsi sebagai tempat ibadah dan museum ini benar-benar memiliki daya tarik yang membuatnya begitu patut untuk dikunjungi.

Awal Didirikannya Hagia Sophia Sebagai Katedral

Semua yang pernah mendengar nama Hagia Sophia pastinya mengetahui bahwa bangunan ini dahulunya pernah berfungsi sebagai katedral umat Katholik Roma. Sejarahnya sendiri tak bisa dilepaskan dari riwayat kota Istanbul sendiri.

Sekitar ribuan tahun lalu, Istanbul bernama Byzantium. Penamaan ini diambil dari pahlawan legendaris dari Yunani yang bernama Byzas.

Kaisar Konstantin kemudian memindahkan ibukota Romawi Timur ke kota ini pada tahun 324 masehi. Sejak saat itu, kota ini kemudian berganti nama menjadi Konstatinopel, sementara Byzantium beralih menjadi nama negara tempatnya berada.

Kejayaan kota Konstatinopel ditandai dengan banyaknya aktivitas perdagangan dan persinggahan saudagar dari seluruh dunia ke tempat ini. Kota ini kemudian banyak dihuni oleh-oleh orang-orang berkebangsaan Yunani di dalamnya. Oleh sebab itu, sejumlah gereja dan katedral mulai banyak didirikan di dalamnya, termasuk salah satunya adalah Hagia Sophia yang memiliki arti ‘gereja kebijaksanaan suci’.

Pembangunannya sendiri dipelopori oleh Kaisar Justinian. Tempat yang dalam bahasa Turki disebut Ayasofia ini memakan waktu pembangunan hingga 6 tahun, yang tepatnya baru selesai pada tahun 537.

Beralih Menjadi Masjid

Pada tanggal 29 Mei 1453, pertahanan Konstantinopel berhasil diruntuhkan melalui serangan yang dipimpin oleh Sultan Mehmed II atau Muhammad Al Fatih. Kekaisaran Byzantium pun akhirnya jatuh sebagai bukti takluknya barat oleh timur.

Seiring dengan ditaklukannya kota Konstantinopel, ibukota Utsmani kemudian dipindahkan ke dalamnya sehingga namanya berubah menjadi Istanbul. Kemegahan dari Hagia Sophia membuat Sultan Mehmet II kemudian memutuskan mengalihfungsikan bangunan ini menjadi masjid kota.

Dengan diubahnya Hagia Sophia menjadi tempat ibadah umat Islam, sejumlah simbol kekristenan kemudian ditutupi dan disingkirkan. Tepat pada tanggal 1 Juni 1453 shalat Jumat pertama pun dilaksanakan di dalamnya.

Diubah Menjadi Museum

Setelah difungsikan sebagai masjid selama 482 tahun, negara Turki pun kemudian berubah menjadi Republik pada tahun 1935. Mustafa Kemal Ataturk yang merupakan presiden pertama Turki kemudian memerintahkan untuk mengubah Hagia Sophia menjadi museum.

BACA JUGA: 5 Kawasan Perbelanjaan Untuk Berburu Oleh oleh Istanbul

Pengubahan dilakukan dengan membongkar kembali beberapa simbol kekristenan yang pernah ditutup. Oleh karenanya, hingga saat ini kita dapat menyaksikan terdapat beberapa simbol Kristen dan Islam yang bersanding di dalamnya.

Bersandingnya Simbol Agama Islam dan Kristen

Bagian yang paling menyedot perhatian dari tempat ini adalah bersandingnya simbol Islam dan Kristen di dalamnya. Salah satu yang paling menarik adalah lukisan mozaik Bunda Maria yang menggendong bayi Yesus yang bersanding dengan panel kaligrafi bertuliskan Allah dan Muhammad.

Pada waktu difungsikan sebagai masjid, beberapa lukisan di dalamnya memang ditutupi menggunakan plester. Ketika diubah menjadi museum, proses restorasi kemudian dilakukan dengan mengelupas plester-plester tersebut.

Pernah Menjadi Bangunan dengan Kubah Terbesar

Daya tarik Hagia Sophia terletak pada bagian kubahnya yang disebut-sebut terbesar di dunia. Awalnya kubah ini memiliki ketinggian yang 161 meter dengan diameter 40 meter. Sampai pada akhirnya roboh pada tahun 555 dan dibangun lagi dengan diameter yang lebih besar dari sebelumnya.

Penguatan bangunan saat menjadi gereja dilakukan dengan mengambil tiang-tiang dari reruntuhan Kuil Artemis di Efesus. Oleh karenanya, keindahan bangunan Hagia Sophia memperlihatkan pengaruh yang berasal dari berbagai budaya.

Kemegahan kubah ini kemudian disebutkan tertandingi oleh kubah Masjid Selimiye yang merupakan buah karya Mimar Sinan – arsitektur terkenal era Utsmaniyah. Rancangan mahakarya Sinan lainnya yang tak kalah terkenal adalah Masjid Biru yang terletak di tepat di depan Hagia Sophia.

Interior Bangunan yang Menakjubkan

Tak bisa dipungkiri, kemegahan dari bangunan yang pernah difungsikan sebagai tempat ibadah selama 1400 tahun ini memang sukses mengundang decak kagum dari banyak pengunjung. Hal ini didasari karena pembangunannya dilakukan pada saat era teknologi belum secanggih saat ini.

Hagia Sophia terdiri dari 3 lantai, dimana lantai dua memuat banyak lukisan serta simbol-simbol Kristen yang sangat kuat. Menariknya, di tempat ini bahkan terdapat lukisan Kaisar Constantine beserta istrinya yang sedang mengapit Bunda Maria.

Pada bagian dindingnya kebanyakan memang didominasi dengan ornament lukisan yang menyiratkan suasana gereja. Namun di sisi lain, Sahabat Silir bisa menyaksikan sebuah mimbar dan tempat imam memimpin shalat.

Tak hanya itu, nuansa keislaman juga bisa dipetik dengan keberadaan kaligrafi ayat-ayat Al Quran yang memenuhi langit-langit bangunan. Selain lukisan Yesus dan Bunda Maria, tempat ini bahkan dipenuhi dengan lukisan tokoh besar dalam Islam lainnya, seperti Abu Bakar, Usman, Umar bin Khattab, Ali, hingga Husein.

Dekat dengan Sejumlah Objek Wisata Lainnya

Sebagai kota dengan kepemilikan sejarah yang panjang, Istanbul memuat banyak situs terkenal lainnya yang tentunya tak boleh dilewatkan. Salah satunya adalah Masjid Sultan Ahmed atau Blue Mosque, Basilica Cistern, dan  lokasi perbelanjaan Arasta Bazaar.

Dengan keberadaan Hagia Sophia yang dekat dengan objek wisata bersejarah lainnya, maka Sahabat Silir bisa berkesempatan memaksimalkan waktu mengunjungi beberapa tempat menawan lainnya di Istanbul.

Tips dan Saran Berkunjung ke Hagia Sophia

Apabila Sahabat Silir baru pertama kali datang ke tempat ini, kami sarankan untuk menyewa audio translator. Hal ini berguna untuk menggali sumber informasi, terutama bagi para wisatawan yang penasaran dengan sejarah panjang landmark terkenal ini. Untuk kios penyewaannya sendiri biasanya banyak terdapat di dekat loket penjualan.

BACA JUGA: 5 Destinasi Wisata Turki Ini Mampu Menarik Wisatawan ke Masa Lalu

Apabila hendak melakukan kunjungan kemari, sebaiknya datanglah lebih awal atau bahkan sore hari. Sebab tempat ini biasanya selalu ramai pengunjung, sehingga Sahabat Silir kemungkinan akan menghadapi antrean panjang yang menyita waktu.

Wisatawan asal luar negeri disarankan datang pada kisaran bulan Februari hingga April. Pada waktu tersebut, tempat ini bisa dijelajahi dengan leluasa tanpa takut kepanasan.

Selain itu, para pengunjung dihimbau untuk menjaga sikap dan sopan santun saat berada di tempat ini. Hal ini didasari karena Hagia Sophia dahulunya pernah difungsikan sebagai tempat ibadah, sehingga masih memuat sejumlah simbol dua agama di dalamnya. Tak hanya menjaga sikap saja, Sahabat Silir juga perlu memperhatikan penggunaan pakaian yang lebih sopan saat berkunjung kemari.

Dengan kemegahan arsitektur serta nilai sejarah yang menyertainya, UNESCO pun kemudian mengakui Hagia Sophia sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 1985. Tak sampai disitu, dengan segala keindahan yang dimilikinya, maka pantaslah jika Hagia Sophia menjadi destinasi wishlist pertama yang wajib Sahabat Silir sambangi saat berkunjung ke Istanbul.

Bagaimana, tertarik untuk kesini? Kami bisa temani Sahabat Silir menjelajahi kota Istanbul dengan berbagai paket wisata menarik loh. (AS)

Leave a Comment

Your email address will not be published.