Sibuk Liburan – Jepang memang kondang sebagai pabrikan otomotif juga elektonik. Negeri Sakura juga sangat terkenal dengan berbagai terobosan teknologi lain di berbagai bidang. Dengan pelbagai teknologi yang berhasil di kembangkannya, negara yang pernah menginvasi Indonesia itu pun kondang sebagai salah satu negara termaju di dunia.
Di tengah modernitas yang menyelimutinya, Jepang ternyata menyimpan banyak keindahan alam yang bikin takjub. Salah satunya adalah air terjun Ryusei No Taki. Air terjun ini begitu unik. Keindahan Air Terjun Ryusei No Taki bahkan bikin mata tak berkedip.
Bagaimana tidak? Air terjun ini mengalir dari ketinggian dan jatuh sangat curam. Tak tanggung-tanggung tingginya hingga 90 meter. Meski hal ini tampak mengerikan, tetapi berkat kecuraman itu pula, airnya yang mengucur dari ketinggian itu tampak begitu indah.
Rusyei No Taki juga memiliki nama lain, yaitu Otoko Taki (air terjun laki-laki) dan Onna Taki (air terjun perempuan). Oleh karena sepasang, air terjun tersebut pun disebut sebagai Meotodaki (air terjun suami istri).
Kedua air terjun tersebut mengalir dari sudut yang saling berhadapan. Tak mengherankan jika hal tersebut sulit diamati pada saat yang sama. Namun, hal tersebut jelas terlihat saat Sahabat Silir berdiri diantara kedua air terjun tersebut.
Agar bisa menyaksikan keidnahan kedua air terjun itu ‘mengucur’ dengan sempurna, Sahabat Silir bisa menuju ke titik pengamatan terbaik, yaitu dari di tempat parkir. Spot tersebut berada di pinggir jalan dari kota menuju Taisetsu.
Dari tempat inilah, Sahabat Silir bisa menyaksikan keindahan Rusyei No Taki dengan begitu sempurna. Sahabat Silir akan dibuat terkesima dengan pemandangan air terjun dari tebing yang tinggi menjulang. Bebatuan yang ada di tebing itu pun menambah apik wujud percikan air yang jatuh. Demikian tinggi tebing tersebut seolah ia tak terpisah dengan latar belakang langit biru bersih di baliknya—yang sebenarnya di atasnya.
Dari bawah Sahabat Silir bak menyaksikan air terjun itu mengucu dari langit dan tebing dengan bebatuan nan kokoh itu laksana tembok raksasa. Rimbun pepohonan di sekitarnya semakin menambah sejuk pemandangan. Suasana menjadi begitu syahdu kala gemercik air itu jatuh dan menghujam bebatuan yang ada di dasar bawah. Cipratan-cipratan airnya membuat hawa kian sejuk mengenai muka dan badan.
Sementara itu, jika Sahabat Silir datang di musim dingin, maka akan menjumpai panorama yang berbeda. Pepohonan hijau akan berubah warna menjadi merah. Tak ada air terjun saat musim dingin, tetapi Sahabat Silir akan dibuat tak bisa berkata-kata menyaksikan keindahan air tejun tersebut yang membeku dan membentuk pilar es besar.
Apabila di musim lain, orang berbondong-bondong ke Ryusei No Taki untuk menikmati keindahan guyuran air terjunnya, pada musim dingin pelancong ramai berdatangan untuk melakukan pendakian es. Pada musim dingin, banyak pendaki dari seluruh Jepang berkunjung untuk menaklukan puncak air terjun tersebut.
Apabila Sahabat Silir termasuk pecinta petualangan ekstrim atau pendaki, tentu moment ini sangat doinantikan. Kapan lagi bisa mendaki puncak air terjun terkenal di Negeri Sakura itu kalau bukan di musim dingin? Namun, jika Sahabat Silir tak menyukai petualangan yang menantang, cukuplah menjadi penikmat saja. Menyaksikan para pendaki menuju puncak air terjun tak kalah seru dengan mendakinya sendiri. Sahabat Silir pun malahan bisa mengabadikan mereka dengan presisi sembari menikmati keindahan setiap sudut air terjun tersebut yang membeku. (y)