Saint Sophia

Mengagumi Kemegahan Katedral Saint Sophia, Ikon dari Kota Harbin

Keseruan acara liburan ke Harbin tak hanya melulu soal es dan salju saja. Mengingat letaknya yang berbatasan langsung dengan negara Rusia, tak heran jika tempat ini mendapatkan pengaruh kebudayaan yang cukup banyak dari Negeri Beruang Putih tersebut.

Katedral Saint Sophia merupakan salah satu peninggalan bersejarah dari Rusia yang semakin melambungkan nama kota Harbin. Ingin tahu lebih dalam dari warisan paling bersejarah di ibukota provinsi Heilongjiang ini? Berikut ini akan kami kupas informasinya:

Jejak Pembangunan Katedral Saint Sophia

Dalam bahasa China, gereja ini dikenal dengan nama Sheng Suofeiya Jiaotang. Didirikan pertama kali pada tahun 1907, tepatnya tak berapa lama setelah Rusia mengalami kekalahan terhadap Jepang (1904-1905).

Secara simbol spiritual, pembangunannya sendiri dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan para tentara dan masyarakat setelah peristiwa kekalahan tersebut. Seiring dengan berlalunya waktu, jumlah penduduk di Harbin pun semakin bertambah sehingga dirasa perlu melakukan perluasan pada gereja.

Saint Sophia

Pada tahun 1912 pembangunannya dilakukan kembali dengan menyadur struktur berbahan dasar material kayu dan bata. Renovasi kemudian dilakukan kembali pada tahun 1923 yang memakan waktu hingga 9 tahun.

Rampungnya masa renovasi pada tahun 1932 sekaligus menandai keberadaannya sebagai salah satu gereja ortodoks terbesar di kawasan Far East – yang secara geografis diantaranya termasuk Asia Timur, negara-negara utara dekat perbatasan Rusia, dan Asia Tenggara.

Pada tahun 1949, Republik Rakyat Tiongkok mulai terbentuk di bawah kekuasaan Partai Komunis. Hal tersebut kemudian berdampak pada penghentian aktivitas misionaris Kristen dan penurunan fungsi gereja.

Berdasarkan peraturan yang ada sejumlah katedral harus diserahkan pengaturannya oleh Rusia kepada Tiongkok, tak terkecuali Saint Sophia. Selama berada di bawah kekuasaan Tiongkok, tempat ibadah ini pun sempat ditutup beberapa kali, yaitu pada periode 1958-1961 dan 1966-1976.

BACA JUGA: 5 Fakta Menarik Kota Harbin yang Harus Kamu Ketahui

Dua puluh tahun kemudian tepatnya pada tahun 1996, masyarakat mulai melakukan upaya pendesakan agar pemerintah mau membuka kembali Saint Sophia. Pendesakan didasari karena keberadaannya dianggap sebagai salah satu warisan nasional yang bersejarah.

Upaya tersebut membuahkan hasil, hingga akhirnya pada tahun 1997 Saint Sophia kembali dibuka dalam rangka kampanye nasional. Namun begitu, keberadaannya beralihfungsi menjadi sebuah museum dengan nama Galeri Seni Harbin. Seiring dengan menyandang status barunya, katedral ini pun menjelma sebagai ikon pariwisata paling terkenal di kota Harbin.

Eksterior dan Interior

Saint Sophia dibangun dengan kemegahan arsitektur bergaya Neo Byzantium.Bangunannya memiliki ketinggian yang mencapai 53 meter dengan luas area yang mencapai 721 meter persegi.

Keberadaannya terbilang sangat strategis karena berlokasi di tengah alun-alun kota. Museum ini menyimpan lebih dari seribu koleksi gambar seni yang mewakilkan sejarah kebudayaan dan perkembangan komunitas di Harbin.

Saint Sophia disebut-sebut memiliki kemiripan dengan nuansa kawasan Red Square di Moskow. Bila dilihat dari tampak mukanya, katedral ini memiliki kubah utama hijau berbentuk bulat besar dengan 4 menara berbentuk kotak yang bertengger lebih rendah di sekitarnya.

Katedral ini memiliki bentuk denah bangunan empat penjuru seperti sebuah salib. Bagian dalam terdiri dari 4 bagian lantai dengan masing-masing pintu yang bisa diakses dari empat arah penjuru.

Pintu atas bagian masuk merupakan tempat menuju menara dimana 7 lonceng berada. Tiap-tiap lonceng memiliki ukuran dan tingkat dentangan suara yang berbeda. Salah satu lonceng yang paling besar terbuat dari logam dengan diameter 1.425 meter serta bobot yang mencapai 1.8 ton.

Pada acara perayaan di waktu lampau, seorang pembunyi bel yang terlatih akan mengikatkan palu sebanyak 7 buah pada bagian tangan dan kakinya, kemudian memukulkannya ke arah lonceng hingga menghasilkan nada musik. Dentangannya disebut-sebut mampu menggema hingga angkasa bahkan terdengar hingga sejauh 12 kilometer dari gereja.

Sebagian besar gambar mural yang di dalamnya mengalami banyak kerusakan pada waktu perang terdahulu. Namun keindahannya masih tetap terpancar berkat upaya pemerintah dalam memperbaharui tempat ini.

Informasi Menuju Lokasi dan Biaya Masuk

Katedral ini beralamat di Jalan Toulong no.88, Distrik Daoli, tepatnya di pusat kota Harbin, provinsi Heilongjiang. Saint Sophia buka setiap hari mulai pukul 08.30 – 17.00.

Terdapat beberapa bus yang bisa digunakan oleh turis untuk menuju ke tempat ini, diantaranya adalah bis nomor 1, 2, 13, 15, 64, 66, 101, 103, 111 dari Stasiun Hayibai atau Shizhuang Dasha.

Untuk masuk ke dalamnya, setiap pengunjung diharuskan membayar tiket sebesar CNY 20 atau sekitar Rp 40.000 per orangnya.  

Akomodasi Terdekat

Berdasarkan informasi Tripadvisor, terdapat 10 lokasi penginapan yang sangat dekat dengan katedral ini. Beberapa diantaranya adalah: Manhattan Hotel, Home Inn Harbin Central Avenue Sophia Church Mackay, Lanling Hotel, Vienna Hotel Harbin Zhongyang Main Street, Lin Yuan Hotel, Bremen Holiday Harbin, Mango Holiday Apartment, Shuxin Holiday Apartment, Europa Hotel, dan Bainien Laojie Hotel.

Jenis akomodasi yang ditawarkan memiliki kisaran harga mulai dari Rp 300.000 hingga Rp 2.000.000 per malamnya. Selain hotel, terdapat juga sewa apartemen dengan harga terjangkau untuk turis yang datang bersama keluarga atau rombongan.

Restoran Terdekat

Puas menjelajah simbol bersejarah dari kota Harbin, Sahabat Silir bisa mampir ke beberapa restoran terdekat dari objek wisata ini. Salah satunya yang kami rekomendasikan adalah DongFang JiaoZi Wang di Shangzhi Main Street. Restoran ini menyuguhkan menu ala China yang sangat terkenal dengan kelezatan pangsit kukusnya.

Masih di wilayah Shangzhi Main Street, terdapat juga restoran China lainnya yang tak kalah menggugah selera, yaitu LaoChang Guo Lou. Restoran ini unggul dengan menu pangsit panggangnya.

BACA JUGA: Restoran Halal di Harbin dan Menu Andalannya

Apabila ingin mencoba lezatnya pangsit isi kuah kaldu nan gurih, Sahabat Silir bisa berbelok ke GuoYing KaiFeng Tangbao di Jalan XiJiuDao. Di samping menu khas China, restoran ini juga menyediakan masakan barat seperti steak yang pas disantap saat siang hari.

Berbicara soal makanan barat, OuLuoBa Western Restaurant di Jalan ShiDao Barat no.22 adalah salah satu restoran yang tak boleh terlewatkan. ‘OuLuoBa’ sendiri merupakan ejaan China untuk ‘Eropa’. Menu yang ada di tempat ini merupakan kombinasi masakan China, Jepang, dan Rusia. Dimulai dari sup, roti-rotian, hingga hidangan berbahan dasar olahan ikan dan daging bisa Sahabat Silir temukan di restoran ini.

Apabila ingin sejenak menyeruput nikmatnya kopi dari gerai terkenal di seluruh dunia, Sahabat Silir bisa melipir ke Starbucks Xinyibai yang berada di Jalan Shitoudao no. 118. Tentunya masih ada banyak lagi tempat makan dan minum lainnya di sekitar katedral yang tak kalah menarik untuk dicicipi.

Melalui katedral Saint Sophia, Sahabat Silir bisa melakukan penelusuran wisata sejarah, budaya, religi, serta kesenian dalam satu kunjungan. Dengan lokasinya yang sangat strategis, didukung ketersedian transportasi yang memadai akan semakin memudahkan kunjungan Sahabat Silir ke sana. Kota Harbin dijamin mampu akan membuat jutaan pasang mata terlena dengan pesona keindahan yang ada di dalamnya. (AS)

Leave a Comment

Your email address will not be published.