Saat mendengar nama Hainan, mungkin yang terbesit di benak Sahabat Silir adalah sajian nasi lezat yang banyak terdapat dalam menu restoran China. Akan tetapi, nyatanya Hainan sendiri merupakan salah satu provinsi yang terletak di bagian selatan China dan memiliki masa lalu kelam sebagai tempat pengasingan pemberontak dan tahanan politik selama beberapa abad.
Meski begitu, pulau yang dahulunya terisolir ini perlahan mulai menyibakan pesona emasnya. Kesan suram itu kini berubah menjadi imej tempat dengan iklim tropis terbaik yang dimiliki oleh China. Pengembangannya saat ini bahkan tidak terlepas dari peran orang-orang buangan terdahulu.
Dengan besar daratan yang mencapai 33 ribu km persegi, provinsi ini dikelilingi oleh keindahan alam pegunungan dan pantainya yang memukau. Pulau dengan ibu kota Haikou ini juga didominasi oleh hutan hujan tropis sebanyak 65%.
Berbeda dari dataran China di bagian lainnya, pulau ini memiliki suhu yang lebih hangat dikarenakan daratannya dilalui oleh garis khatulistiwa. Tak heran banyak turis lokal yang berasal dari wilayah utara sering datang berkunjung kemari dalam rangka melarikan diri dari musim dingin.
Beberapa kota menawarkan banyak tempat menarik dengan keunikan dan karakteristiknya masing-masing. Sejumlah taman nasional dengan kuil adalah beberapa jenis objek wisata yang banyak bertebaran dan patut untuk disambangi di sana. Sebagian besar penduduknya hidup dengan cara bertani. Oleh karenanya tak heran jika sebagian kudapan dan oleh-oleh khas yang dijajakn berasal dari hasil alam.

Hainan memiliki Sanya sebagai kota pantai yang dikenal dengan julukan ‘Hawaiinya China’. Ada begitu banyak alam pesisir indah yang siap menyambut para wisatawan pecinta laut dengan keelokannya. Sejumlah pantai yang ada di dalamnya menawarkan tantangan ombak tinggi untuk ditaklukan para peselancar. Kota terbesar kedua di Hainan ini juga terkenal ramah turis Muslim ditandai dengan berdirinya sejumlah masjid dan restoran Islam.
Wisatawan yang datang ke Hainan juga tak jarang memiliki tujuan untuk melakukan terapi kesehatan dan kecantikan. Sebanyak 34 titik sumber air panas yang ada di dalamnya diyakini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit dan berkhasiat untuk kulit.
Bila berkunjung ke Hainan, Sahabat Silir jangan terkejut bertemu dengan beberapa orang yang mungkin fasih berbahasa Indonesia. Pada tahun 1960an beberapa imigran Tionghoa yang kembali dari Indonesia ditempatkan oleh pemerintah China ke pulau ini. Tak heran jika Sahabat Silir masih bisa banyak menemui beberapa orang yang memperlihatkan ciri Indonesia.
Bagi Sahabat Silir yang ingin melakukan penghematan budget, pulau destinasi yang satu ini juga menawarkan beberapa tempat yang cukup ramah di kantong. Menariknya lagi, Hainan memberlakukan bebas visa bagi 59 negara yang mana Indonesia termasuk diantaranya. Dengan adanya kebijakan ini, Sahabat Silir bisa menjelajah Hainan dengan bebas selama 30 hari.