Mengulik Lantern Festival di Taiwan (1)

Mengulik Meriahnya Lantern Festival di Taiwan

Apa yang Sahabat Silir pikirkan saat mendengar negara Taiwan?  Ya, tak dipungkiri angan langsung tertuju pada Taipei 101, gedung pencakar langit tertinggi setelah Burj Khalifa di Dubai, Uni Emirat Arab.

Namun, tahukah Sahabat Silir jika Taiwan ternyata juga kaya akan wisata budaya?! Salah satunya adalah Lantern Festival yang rutin digelar setiap tahun. Seperti apa kira-kira keunikan juga keseruan mengunjungi salah satu festival budaya tersebut?

Berikut Sibuk Liburan akan mengajak Sahabat Silir mengulik Lantern Festival di Taiwan.

Mengulik Lantern Festival di Taiwan

Festival ini diselenggarakan setiap tahun di Taiwan pada hari ke-15 bulan pertama dalam penanggalan kalender China atau setelah Tahun Baru Imlek. Di Indonesia perayaan serupa mirip dengan Cap Go Meh.

Usut punya usut, festival ini sudah menjadi tradisi sejak lebih dari 2.000 tahun lalu di China, tepatnya sejak masa Dinasti Han Barat. Latar belakang kemunculan tradisi ini adalah zaman dulu warga yang bekerja di ladang pegunungan rentan dirampok.

Oleh karena itu, untuk mengabarkan kepada keluarga di rumah bahwa dalam keadaaan baik-baik saja, mereka akan menerbangkan lampion.

Namun, kini fungsi lampion sudah  tak lagi sebagai ‘pemberi kabar’, tetapi sebagai lambang kedamaian dan peruntungan baik. Di Taiwan, festival ini juga dimaknai sebagai pesta penghabisan atau penutupan Tahun Baru China.

BACA JUGA: Gunung Alishan, Spot Tepat Lihat Keindahan Sakura di Taiwan

Perayaan festival ini dilakukan para keluarga dengan berkumpul bersama sembari menikmati terang bulan dan bermain teka-teki. Tentu saja, mereka tak lupa sembari menikmati kudapan yang sudah disiapkan.

Sebagai inti dari acara tersebut adalah menerbangkan lampion. Hal ini ditandai dengan turunnya masyarakat ke jalan untuk merayakannya.

Dahulu,  hanya ada 2 lampion berukuran kecil saja yang berasal dari kertas saat peryaan ini. Namun, sekarang zaman telah berubah, sentuhan teknologi modern memungkinkan penggunaan lampion yang lebih banyak.

Apalagi festival ini menjadi salah satu atraksi wisata yang menarik untuk mengundang minat para wisatawan.

Selain menerbangkan lampion, Lantern Festival juga dimeriahkan dengan kesenian rakyat serta kesenian populer. Tak heran jika festival lampion di Taiwan menjadi semakin meriah.

Sebenarnya jika Sahabat Silir berkunjung ke Taiwan bertepatan dengan masa pungkasan perayaan Imlek, dengan mudah bisa menjumpai Latern Festival di berbagai penjuru.

Namun, perayaan Latern Festival yang populer ada di Taipei, Kaohsiung, dan Pingxi. Dari ketiga nama kota tersebut, perayaan paling megah dan meriah ada di Pingxi.

Mengikuti nama tempatnya, festival tersebut lantas disebut Pingxi Sky Lantern Festival. Selain penuh suka cita, acara ini juga disebut sebagai salah satu acara mengharukan di Taiwan.

Latern Festival Pingxi menjadi salah satu dari 20 top festival di dunia. Tak mengherankan jika festival ini berlangsung sangat meriah setiap tahunnya.

Untuk diketahui, Pingxi adalah sebuah distrik di New Taipei City. Kota ini cukup strategis lokasinya. Untuk menjangkaunya bisa menggunakan kereta, metro maupun bus dari Taipei.

Hal ini menarik, mengingat sebenarnya Pingxi bukan kota yang besar. Pusat keramaian perayaan Lantern Festival Pingxi sendiri berada di Pingxi Old Street yang dibelah oleh rel kereta. Dalam perayaan tersebut, tak kurang dari 100 ribu orang terlibat di alamnya.

Untuk mengikuti Festival Lampion Pingxi, masyarakat akan datang ke Desa Shifen untuk menuliskan keinginan mereka di atas lentera kertas dan melepaskannya ke langit. Harapannya, bersama dengan kertas yang diterbangkan itu permintaan mereka akan dikabulkan.

Selama perayaan festival tersebut, jalanan akan begitu padat. Masyarakat beramai-ramai membeli lentera dan kemudian menuliskan keinginan mereka serta menyalakan lentera tersebut. Jika Sahabat Silir datang saat festival ini digelar, bisa melihat langsung banyak lampion beterbangan menghiasi langit.

Lampion yang terbang beragam, ada yang berukuran kecil, sedang bahkan besar. Lampion tradisional masih banyak dijumpai, tetapi sekarang juga mulai terlihat lampion elektrik. Selain masyarakat yang ingin ‘menerbangkan’ harapan, lampion itu biasanya juga disponsori oleh perusahaan-perusahaan.

Jadi bagaian dari meriahnya Lantern Festival

Menariknya lagi, wisatawan juga bisa ikut ambil bagian dalam festival lampion itu. Sahabat Silir jika ingin, bisa membeli lampion yang harganya cukup terjangkau, mulai Rp 90ribuan* lalu menuliskan nama dan permohonan di lampion yang dibeli itu.

Lalu, diterbangkan sebagaimana orang-orang lokal melakukannya. Tak perlu khawatir jika tak bisa menulis dengan bahasa Taiwan atau menggunakan bahasa Inggris sekalipun. Harapan tetap bisa dituliskan dalam bahasa yang Sahabat Silir kuasai.

Namun, jika Sahabat Silir tak ingin menerbangkan lampion sendiri juga tidak masalah. Sahabat Silir tetap bisa menikmati atraksi lampion berterbangan di udara Pingxi dengan gratis!

Untuk menerbangkan lampion sendiri, biasanya masyarakat sudah mulai berkumpul sejak pukul 16.00 waktu setempat. Meski demikian, lampion tak langsung diterbangkan pada detik itu pula. Lampion perdana baru dilepaskan sekitar pukul 18.30 dan festival ini baru akan berakhir pada pukul 21.30.

Selain melihat beragam lampion, Latern Festival Pingxi turut pula dimeriahkan oleh kehadiran pasar malam. Sahabat Silir bisa melihat ratusan lampion beterangan di angkasa dan melihat keriuhan pasar malam di bawahnya.

Pastinya, Sahabat Silir juga bisa berbelanja atau sekedar mencicipi jajanan di pasar malam semabri menikmati lentera yang beterbangan. Sudah terbayang bukan kemeriahannya?!

Tak kalah elok dari festival lampion di Pingxi, festival serupa di Kaohsiung juga menarik untuk dikunjungi. Festival ini digelar di sepanjang Love River.

Selama festival ini berlangsung, tepi sungai yang tak lain adalah Wufu Road, Heping Road, Guangzhou Street, dan semua jalan raya di sekitarnya berubah menjadi kawasan yang begitu ramai.

Dalam acara ini juga terdapat penampilan para pemusik, penyanyi, dan hiburan lain yang  semakin menambah semarak atmosfer festival.

Melengkapi kunjungan melihat berbagai atraksi lampion tersebut, tak ada salahnya jika Sahabat Silir juga melipir ke bebeberapa destinasi wisata menarik di Taiwan. Sahabat Silir yang menyukai wisata alam bisa bertandang ke Yehliu Geopark.

BACA JUGA: Queen’s Head Rock, Destinasi Wajib Di Taiwan

Berhadapan langsung dengan Samudra Pasifik, taman ini memang tak biasa. Yehliu Geopark adalah taman sekaligus pantai. Bukan bunga bermekaran atau pohon hijau rimbun yang ada di tempat ini, melainkan hamparan batu-batuan berbentuk unik.

Diantara batu-baruan itu ada yang berbentuk jamur, lilin, hingga ekor paus. Mengunjungi tempat ini benar-benar memberikan pengalaman berharga ihwal lukisan Tuhan yang sesungguhnya.

Sementara itu, jika Sahabat Silir penggemar wisata sejarah, lanjutkan perjalanan ke bekas Gedung Konsulat Inggris. Gedung ini menjadi saksi bisu bagaimana Taiwan di masa lalu pernah berada dalam genggaman Inggris.

Dibangun pada 1865 lalu, gedung ini menjadi bangunan bergaya Inggris pertama yang berdiri di Formosa Island. Kala itu, Inggris yang datang ke China untuk berdagang diizinkan oleh Dinasti Qing untuk mendirikan benteng sekaligus kantor konsulat.

Bangunan tersebut kemudian beralih fungsi saat Jepang menjajah Taiwan dan kini menjadi museum.

Demikian seklilas ulasan tentang Lantern Festival. Semoga bermanfaat bagi Sahabat Silir tengah berencana liburan ke Taiwan. (y)

Leave a Comment

Your email address will not be published.