Sibuk Liburan – Thailand merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki sejuta pesona wisata yang mampu memukau wisatawan dari berbagai belahan dunia. Akrab dikenal sebagai Negeri Gajah Putih, negara ini memiliki banyak objek wisata yang berhubungan dengan vihara dan patung Budha.
Kali ini kami akan mengajak Sahabat Silir untuk membahas salah satu kuil tertua yang ada di Bangkok, yaitu Wat Phra Chettuphon Wimon Mangkhlaram Ratchaworamahawihan atau yang lebih dikenal sebagai Wat Pho.
Kuil ini dahulunya didirikan oleh Raja Rama I sebelum kota Bangkok berdiri menjadi ibu kota Thailand. Kuil ini sebelumnya pernah berganti-ganti nama dari Wat Photaram atau Podharam. Sampai pada akhirnya nama Wat Pho dipilih karena merujuk pada biara pohon Bodhi di Bodh Gaya India, yaitu tempat Buddha mencapai pencerahannya. Kuil ini juga diyakini sebagai salah satu universitas pertama yang mengajarkan tentang ilmu agama, sains, dan sastra.

Daya tarik kuil ini terletak pada patung Budha raksasa yang dilapisi dengan emas murni. Patung ini dikenal sebagai sleeping Buddha atau Budha yang sedang tiduran. Dengan ukuran panjangnya mencapai 46 meter serta tinggi 15 meter, posisi patung Buddha ini terlihat berbaring menyamping sembari menopangkan tangan kanannya ke kepalanya. Sebanyak 108 adegan keberuntungan bergaya Cina dan India nampak menghiasi pada bagian kakinya.
BACA JUGA: Pilihan Destinasi Wisata di Thailand, Malaysia dan Singapura Saat Libur Lebaran
Selain itu, sebanyak 108 mangkuk perunggu nampak memenuhi koridor yang mewakili 108 karakter mulia Buddha. Biasanya para pengunjung akan menjatuhkan koin ke dalam mangkuk-mangkuk tersebut dengan harapan mendapatkan keberuntungan. Koin-koin tersebut nantinya akan dipergunakan untuk melestarikan kuil Wat Pho.
Terdapat juga 108 patung Budha yang menampilkan sejumlah simbol keberuntungan hingga perlengkapan altar untuk sembahyang bagi para pengunjung. Pada setiap kaki patung mewakili chakra dan titik energi.
Selain sebagai tempat ibadah, kuil ini juga populer dikenal akan pengobatan dan pijat tradisionalnya. Para pengunjung bisa mendapatkan pengobatan melalui gabungan sejumlah gerakan yoga untuk mengurangi stress dan melancarkan sirkulasi darah.
Oleh karenanya tidak mengherankan, jika ada begitu banyak patung Buddha yang memperagakan pose yoga di area kuil. Pengunjung bisa melihat salah satu vihara kecil di kawasan ini yang menampilkan gambar anatomi tubuh manusia di atas batu.
Boleh dibilang rata-rata wisatawan yang akan berkunjung kemari karena ingin merasakan pijatan tersebut. Jangan terkejut jika Sahabat Silir mendapati harus rela mengantri untuk merasakan metode pengobatan populer tersebut.
Masih dalam komplek yang sama, sebuah Tukgawee atau biara biksu Buddha juga dapat ditemukan di dalamnya. Di tempat ini lah para biksu akan berkumpul untuk berdoa pada pagi dan sore hari. Tempat ini tak hanya berfungsi sebagai tempat persembahan saja, tetapi juga sebagai sekolah.
Tak hanya wisata kesehatan dan religi yang bisa Sahabat Silir dapatkan di tempat ini. Sahabat Silir juga bisa merasakan balutan nuansa fotografi yang sangat instagenik di seluruh kawasan kuil. Kemegahan Wat Pho sendiri lahir dari karya arsitektur pada abad ke-17. Bagi yang hobi berfoto, pastinya keindahan tersebut tak bisa diabaikan tanpa mengabadikannya melalui jepretan kamera.
Selama menunggu antrian, Sahabat Silir bisa berkeliling di wilayah ini sambil melihat-lihat aktivitas lainnya di sekitar kuil. Jika bertolak dari Wat Arun, Sahabat Silir bisa menyeberang dengan feri untuk menuju Wat Pho. Jangan lewatkan juga untuk wisata belanja di Pasar Chatuchak Bangkok yang merupakan salah satu pasar terbesar di dunia. (AS)