Bagi traveler beragama Islam yang tengah berlibur ke Eropa Barat, pasti ada kalanya terjebak dalam situasi membingungkan ketika tiba saatnya untuk mengisi perut. Tak jarang keinginan untuk segera bersantap pun harus tertunda lantaran belum menemukan restoran yang menjual makanan halal. Belum lagi sulitnya menemukan street food halal yang cocok di lidah.
Untuk masalah ini, Sahabat Silir tidak perlu khawatir. Kuliner Eropa Barat layaknya masakan di negara-negara Eropa lainnya sebetulnya memiliki beragam variasi, mulai dari street food halal sampai kuliner yang cocok dikonsumsi para vegetarian. Agar kamu tidak penasaran, berikut 5 street food halal khas Eropa Barat yang bikin ketagihan.
Cornish Pasty dari Inggris

Saat berlibur ke Inggris, Sahabat Silir wajib mencoba menyantap street food yang berasal dari Cornwall ini.
Sekilas cornish pastry sangat mirip dengan pastel goreng yang banyak dijual di Indonesia. Etzzzt.. jangan salah, meski sama-sama mengambil bentuk pastry isi berbentuk huruf D, cornish pastry memiliki isian daging sapi yang sangat padat. Isian daging yang gurih ini bercampur dengan irisan wortel, kentang, dan bawang bombai yang menyehatkan.
Ikan Herring dari Belanda

Salah jika mengira hanya orang Jepang yang gemar mengkonsumsi ikan mentah. Masyarakat Belanda juga sangat gemar mengkonsumsi ikan mentah berjenis ikan herring yang sudah diawetkan. Apabila Sahabat Silir tengah berlibur ke Belanda jangan lewatkan mencoba street food ikan yang lumer di lidah ini.
Biasanya, kamu akan mendapati penjual ikan herring menjajakan makanan ini dalam irisan-irisan fillet berbentuk dadu atau persegi panjang. Penyajiannya ditemani acar timun dan irisan bawang berbalur cuka, serta pelengkap lainnya seperti bunga pala atau daun salam.
Gromperekichelcher dari Luxembourg

Sekilas nama makanan yang satu ini sangat sulit diingat, namun tidak demikian dengan rasanya. Street food halal dari Luxembourg yang satu ini merupakan perpaduan yang sempurna antara rasa gurih, renyah, dan tentu saja praktis dibawa sembari berjalan-jalan.
Gromperekichelcher terdiri dari ketang yang dilumatkan, dicampur irisan bawang bombai dan daun parsley, kemudian dibentuk seperti lembaran piringan berdiameter kecil. Untuk mendapat tekstur yang crispy, Gromperekichelcher digoreng dalam suhu yang tinggi hingga berwarna kecoklatan.
Beignet dari Prancis

Meskipun terkenal sebagai sajian roti goreng di negara bagian Louisiana di Amerika, Beignet sejatinya berasal dari Perancis. Pembuatannya cukup mirip dengan pembuatan roti donat dengan taburan gula bubuk.
Jangan lupa untuk mencicipi street food halal ini saat bertandang ke Negeri Menara Eiffel. Rasa Beignet yang asli dari negara asalnya dijamin akan lebih terkenang di lidah.
Kartoffelsalat dari Jerman

Orang Jerman memang dikenal sebagai pemakan kentang yang ulung. Ketang telah menjadi makanan pokok di negeri asal Tembok Berlin ini sejak ratusan tahun silam. Hingga kini pun street food halal di Jerman umumnya mengandung kentang sebagai pengganti bahan daging, salah satunya seperti Kartoffelsalat.
Kartoffelsalat biasanya disajikan dalam keadaan dingin atau hangat. Sajian berjenis salad ini terdiri dari potongan kentang yang diiris tipis dan dicampur mayonnaise, yogurt, atau krim susu.
Sedap sekali bukan membayangkan berjalan-jalan di antara jalanan tua kota-kota berarsitektur gothic sembari menyantap 5 street food halal khas Eropa Barat tersebut.
Saat sedang berlibur ke Eropa Barat, Sahabat Silir juga bisa mengunjungi restoran-restoran Turki yang banyak tersebar di kota-kota besar untuk mendapatkan makanan halal yang tak kalah nikmat. Tetapi, tentu saja tidak ada yang bisa mengalahkan nikmatnya makanan lokal daerah setempat.