Festival China

Beberapa Festival China Paling Menarik, Kamu Wajib Lihat!

Bicara soal wisata di China memang tak ada habisnya. Selalu ‘ada’ saja yang menarik dari Negeri Tirai Bambu itu. Tak heran banyak turis dari berbagai penjuru dunia pun beramai-ramai ingin menyaksikan langsung kemolekan alam dan budayanya.

Nah, salah satu cara menyaksikan langsung dengan cukup detil kebudayaan khas Negeri Panda adalah dengan menghadiri festival-festival yang diadakan rutin atau tahunan. Dalam acara tersebut, bakal tercermin seperti apa kebiasaan masyarakat setempat dalam merayakan atau ‘menanggapi’ suatu kejadian.

Lalu, festival apa yang yang palingn menarik untuk dilihat saat melancong ke negara berpenduduk terpadat di dunia itu?

3 Festival China paling menarik untuk wisatawan

Berikut Sibuk Liburan berikan ulasannya.

Festival Tahun Baru China

Festival Tahun Baru China

Etnis Tionghoa di Indonesia merayakan tahun baru China setiap tahunnya, atau lebih sering disebut dengan Imlek. Pada saat itu, ragam budaya khas China benar-benar tampak. Namun, tentu Sahabat Silir akan merasa lebih puas jika menyaksikan Festival Tahun Baru China di negeri asalnya. Dikenal pula dengan festival musim semi, Tahun Baru China adalah festival paling penting bagi masyarakat China.

Sebagai informasi bagi Sahabat Silir yang ingin menyaksikan festival tahun baru China di negeri asalnya, datanglah pada awal tahun. Untuk diketahui bahwa Tahun Baru China dihitung menurut perhitungan kalender China itu sendiri.

Apabila dibandingkan menggunakan Kalender Masehi, Tahun Baru China jatuh lebih lama dibandingkan Tahun Baru Masehi. Sebagai perbandingan, Tahun Baru Masehi jatuh pada 1 Januari, sedangkan Tahun Baru China baru akan jatuh sekitar tanggal 21 Januari hingga 20 Februari.

Untuk Tahun Baru China tahun depan, akan jatuh pada 25 Januari 2020.

Saat peryaan Tahun Baru, masyarakat di China akan melakukan 4 hal penting, yaitu memasang dekorasi, makan makan malam reuni bersama keluarga pada Malam Tahun Baru, menyalakan petasan dan kembang api, juga memberikan amplop merah dan hadiah lainnya. Warna serba merah benar-benar mendominasi, mulai dari dekorasi rumah, bungkus hadiah hingga pakaian. Suasana pun tampak begitu semarak.

Apabila tradisi di atas berlaku untuk keluarga, berikut juga ada tradisi Tahun Baru China di ruang publik. Saat Tahun Baru China, Sahabat Silir akan melihat berbagai atraksi budaya, seperti tarian naga, tarian singa, dan pertunjukan kekaisaran seperti pernikahan kaisar.

Saat festival berlangsung, banyak terdapat produk tradisional ditawarkan. Adapun tempat yang ramai dikunjungi di acara ini adalah kuil dan taman kota. Wah, pasti seru bukan bisa melihat berbagai atraksi budaya  tersebut.

Festival Lentera

Festival Lentera

Tak kalah menarik dari festival Tahun Baru, Sahabat Silir juga bisa melihat Festival Lentera. Festival ini digelar pada hari terakhir periode Tahun Baru China. Tradisi ini terbilang sudah tua, karena sudah ada sejak 2.000 tahun silam.

Asal muasalnya adalah saat itu kuil-kuil di wilayah Kekaisaran Dinasiti Han di bagian timur memulai sebuah kebiasaan menyalakan lentera pada hari ke-15 di bulan pertama. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada Buddha.

Hal ini pun lalu terdengar oleh Kaisar Hangmindi yang dikenal sebaga penganut Buddha yang taat. Ia pun lantas memerintahkan ke seluruh bagian istana, kuil hingga rumah-rumah penduduk untuk menyalan lentera pada periode yang sama. Lambat laut, hal ini pun menjadi kebiasaan yang akhirnya turun temurun hingga kini.

Festival ini sendiri biasanya akan diselenggarakan pada hari ke-15 pada bulan pertama tahun baru. Masyarakat pun menggelar festival ini dengan penuh suasana keakraban.  Mereka berbondong-bondong ke area terbuka dan berkumpul melihat bulan purnama, lalu juga menyulit lentera yang kemudian akan diterbangkan serentak.

Sembari menyaksikan kemerlap lentara terbang yang kian lama kian meredup, mereka akan bersantap bersama anggota keluarga dan rekan.

Pemandangan saat Festival Lentera digelar benar-benar menakjubkan. Apalagi jika di kawasan perkotaan. Sahabat Silir bakal melihat berbagai hiasan lentera dalam beragam bentuk.

Umumnya lentera berbentuk bulat atau kotak sederhana, tetapi di kawasan perkotaan lentera dibuat dalam bentuk-bentuk artististik, mulai dari bentuk binatang, orang-orangan bahkan bangunan tradisional. Saat malam tiba, suasana akan gemerlap dengan cahaya lentera.

Sementara itu, Festival Lentera memberi makna yang dalam bagi keluarga. Umumnya masyarakat akan memanfaatkan festival ini untuk mudik. Meski demikian, hal itu juga sulit dilakukan bagi sanak keluaga berjauhan, karena perayaan ini tidak dijadikan sebagai hari libur nasional di China.

Terlepas dari hal tersebut Festival Lentera adalah penanda bahwa perayaan Tahun Baru China alias Imlek telah berakhir. Dekorasi khas Imlek sudah harus dicopot dan masyarakat pun harus mulai melakukan aktivitas normal kembali.

Festival Qingming

Foto: the Beijinger

Di sebagian besar wilayah di Indonesia memiliki tradisi ziarah kubur jelang Puasa. Di beberapa tempat di Jawa, tradisi ini dikenal dengan nama Sadranan—nama bisa saja berbeda atau mirip-mirip.

Dalam tradisi ini, seluruh masyarakat berkumpul di makam untuk berdoa bersama, mendoakan arwah para leluhur dan kemudian ditutup dengan makan bersama menggunakan nasi kenduri yang dibawa. Rupanya, tradisi serupa juga ada di China. Tradisi ini dikenal dengan nama Festival Qingming.

Dikenal dalam Bahasa Inggris sebagai Tomb Sweeping Day, festival ini ditandai dengan masyarakat melakukan ziarah dan pembersihan makam para leluhur.

Usut punya usut, festival ini telah dilakukan sejak lama, bahkan Sebelum Masehi. Penelusuran Sibuk Liburan menunjukan bahwa festival ini dilakukan untuk mengenang kematian seorang pejabat yang begitu setia pada raja di era 770-476 SM.

Dikisahkan bahwa pejabat bernama Jie Zitui itu rela memotong dagingnya sendiri demi menyelamatkan kaisar di masa pengasingan. Lambat laun tradisi mengenang orang yang penting dan berjasa ini turun temurun.

Malahan dalam perkembangannya, tradisi ini tak sekedar untuk menghormati orang yang telah meninggal, tetapi juga mengenang hewan peliharaan yang dikubur layaknya manusia. Selain itu, masyaraka China juga merayakan Festival Qingming untuk menghormati para pahlawan mereka, termasuk yang terlibat dalam peristiwa Tiananmen Square.

Biasanya festival ini digelar pada tanggal 4 April, tepat dengan dimulainya musim semi. Umumnya masyarakat akan bermain laying-layang baik di siang maupun malam pada gelaran festival ini. Pada malam hari, msyarakat juga akan menggantung lentera kecil. Tak heran jika pemandangan malam hari selama festival ini digelar akan tampak indah oleh kerlip cahaya lentera.

Dalam perayaan festival tersebut, masyarakat akan membawakan bunga persembahan untuk leluhur. Mereka juga kana menyediakan makanan kesukaan leluhur semasa hidupnya. Tak hanya itu, uang tiruan pun dipersembahkan yang kemudian dibakar serta mengirim doa untuk leluhur.

Nah, demikian beberapa festival menarik yang ada di China. Sahabat Silir harus coba menyaksikannya sendiri agar lebih berkesan. Untuk bisa menyaksikan festvibal itu, datanglah ke negeri dengan kuliner mi itu di waktu yang tepat.

So, atur jadwal liburan sedari sekarang yuks Sahabat Silir! (y)

Leave a Comment

Your email address will not be published.