Eksotisme pariwisata Banten tak hanya melulu soal keindahan alam baharinya. Keunikan Suku Baduy juga merupakan satu dari sekian banyak potensi pariwisata Banten yang tak kalah menarik.
Seperti yang banyak diketahui, Suku Baduy adalah salah satu sub-etnis di Provinsi Banten yang dikenal begitu memegang teguh warisan dari leluhur. Keteguhan tersebut bahkan bisa terlihat dari pepatah mereka “Lojor teu menang dipotong, pendek teu meunang disambung” (Panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung).
Pada tahun ini, Exciting Banten on Seba Baduy akan kembali menyapa wisatawan mulai dari 24 hingga 31 Maret 2019 nanti. Event ini merupakan sebuah pertunjukan atraksi budaya yang patut untuk disaksikan.
Seba Baduy sendiri adalah tradisi tahunan yang rutin dilakukan Suku Baduy. Dalam pelaksanaannya orang Baduy dari penjuru akan mendatangi Bapak Gede (kepala daerah) dengan cara berjalan kaki sepanjang ratusan kilometer.
Seba sendiri dalam bahasa Sunda memiliki arti pertemuan. Tradisi ini diketahui sudah berlangsung sejak abad ke-15 dimulai dari era kesultanan Banten hingga masa kolonial Belanda.
Saat pagelaran ini masyarakat Baduy akan membawa macam-macam hasil panen untuk dipersembahkan kepada pejabat daerah yang disimbolkan sebagai penguasa Banten. Mereka biasanya akan menemui tiga bupati dan Gubernur Banten untuk kemudian menyampaikan pesan dan harapan untuk Banten ke depannya.
Luhurnya nilai tradisi ini menggerakan Kementrian Pariwisata untuk melestarikannya dalam event Exciting on Seba Baduy. Keberadaannya bahkan dimasukan ke dalam 100 Wonderful Events Indonesia Kementrian Pariwisata.
Event ini juga menjadi sebuah cerminan cara hidup masyarakat Baduy yang tetap mampu bertahan ditengah arus modernisasi. Hal ini juga menjadi bentuk sebuah koeksistensi sebagaimana masyarakat Baduy tetap terbuka terhadap komunitas lain dan masyarakat luar.
Masyarakat Baduy atau yang kerap disebut Urang Kanekes selama ini dikenal cukup menutup diri dan tak boleh sembarang keluar dari daerah mereka. Namun pada event tahunan tersebut, sekitar ribuan dari Suku Baduy baik dalam dan luar akan memenuhi jalanan di kota Serang setelah penutupan ritual Kawalu.
Kawalu sendiri adalah sebuah ritual puasa dan penyucian diri yang dilakukan Urang Kanekes selama 3 bulan sebelum masa panen. Pada waktu ini orang luar akan dilarang memasuki daerah Baduy seperti Cibeo, Cikeusik, dan Cikartawana kecuali yang memiliki kepentingan. Kendati demikian, daerah Baduy luar seperti Ciboleger masih diperbolehkan untuk disambangi wisatawan.
Pada pagelaran 2018 lalu, festival ini berlangsung dengan sangat memukau. Sejumlah pertunjukan seperti marching band, wayang golek, tari-tarian, hingga layar tancap turut menyemarakan kemeriahannya.
Dalam mempersiapkan Exciting Banten on Seba Baduy sendiri, Dinas Pariwisata Provinsi Banten Eneng Nurcahyati mengakui pihaknya akan terus berusaha mematangkan konsep acara agar semakin atraktif dan menarik. Hal ini juga dilakukan untuk membangkitkan kembali pariwisata Banten pasca tsunami yang melanda 22 Desember 2018 lalu. (AS)
Tag: Exciting on Seba Baduy 2019, Ritual Kawalu, 100 Wonderful Events Indonesia Kemenpar, Komunitas Tradisional, Festival Tahunan Banten