Kuliner Harbin

Mengenal Kuliner Harbin, dari Ciri Khas Hingga Resto Terkenalnya

Harbin kondang dengan Festival Musim Dingin yang digelar setiap tahun. Telah diselenggarakan selama lebih dari 3 dasawarsa, tak mengherankan jika festival es di Ibu Kota Provinsi Propinsi Heliongjiang ini diklaim sebagai yang terbaik di dunia.

Musim dingin pun menjadi begitu ‘hidup’ di kota ini. Berbonong-bondong wisatawan dari berbagai penjuru dunia datang untuk melihat kemegahan festival tahunan dan juga menyaksikan Harbin yang berselimut salju.

BACA JUGA: Restoran Halal di Harbin dan Menu Andalannya

Etzz, namun Harbin bukan hanya memesona dengan saljunya, melainkan juga dengan kulinernya. Berbatasan dengan Rusia, Harbin memiliki kuliner yang unik. Sebagai referensi Sahabat Silir yang akan bertandang ke kota yang berada di kawasan timur laut China ini, berikut Sibuk Liburan ajak mengenal lebih jauh kuliner Harbin, mulai dari ciri khas hingga resto-resto terkenalnya.

Dipengaruhi Kebudayaan Lain

Harbin dan Rusia memiliki wilayah yang berdekatan. Rusia pun pernah membangun pangkalan militernya di kota ini pada tahun 1905. Sebelumnya, Harbin juga pernah menjadi bagian Rusia untuk pembangunan kereta api pada1895.

Kuliner Harbin

Latar belakang sejarah ini tak pelak telah memberikan warna dalam kebudayaan Harbin di masa berikutnya. Bangunan-bangunan bergaya arsitektur Rusia hingga budaya-budaya negara tersebut banyak yang mudah dijumpai di Harbin. Volga Manor adalah bukti paling kentara bagaimana kentalnya hubungan keduanya.

Di resor seluas 600 ribu meter persegi tersebut berdiri gereja ortodoks yang begitu kental dengan nusansa Rusia. Pengaruh Rusia tak berhenti pada bangunan saja, melainkan juga pada makanan.

Pengaruh itu membawa ciri khas khusus pada hidangan di Harbin, yaitu masakannya direbus hingga diasamkan dengan saus. Untuk bahan makanan sendiri sangat luas pemilihannya dan juga beragam cara penyajiannya.

Namun, terlepas dari hal itu, makanan Harbin memiliki rasa yang lebih asin dibandingkan dengan makanan daerah lain. Tak hanya itu, porsi penyajian juga lebih besar dibandingkan dengan makanan di kota-kota lain di Negeri Tirai Bambu.

Ciri khas penyajian

Adapun makanan-makanan yang disajikan itu, mayoritas dijumpai sayuran di dalamnya. Jenis sayuran yang nyemplung  antara lain kentimun, kubis, jagung, dan kentang. Sementara Shakao alias BBQ khas China juga kerap dijumpai.

Satu lagi yang khas dari makanan di Harbin adalah, dilengkapi dengan pangsit dengan cangkang pastry yang begitu tipis lengkap dengan berbagai isian.

Ragam olahan populer

Harbin memiliki banyak olahan yang menggoyang lidah. Namun, tentu semua jenis itu akan cukup untuk di bahasa kali ini. Oleh karena itu, Sibuk Liburan pun kali ini akan membagikan informasi tentang ragam olahan populer di kota yang juga masyur dengan destinasi Polarland itu.

Olahan berbahan ayam banyak dijumpai di Harbin. Sebut saja seperti, ayam suwir yang digoreng dengan tahu susu, juga ayam suwir dengan jamur. Olahan berbahan daging babi juga populer, seperti bihun rebus yang dicampur babi, kemudian tulang dan daging babi yang dibumbuo dengan kecap. Harganya yang murah dan rasanya yang menggugah selera, membuat makanan tersbut disukai banyak orang.

Hidangan lain yang mewarnai ragam kuliner Harbin adalah makanan yang dilarutkan—semacam salah. Ada pula makanan-makanan yang berbahasna kentang, lada hijau, krim susu kacang kering, jamur hitam—yang umumumnya dicampur dengan kecap dan cuka.

Makanan Rusia populer di Harbin

Mengingat Harbin memiliki hubungan masa lalu yang kental dengan Rusia, tak mengherankan jika dalam perkembangannya kini banyak dijumpai restoran dan café Barat di Harbin. Demikian juga dengan makanan-makanan Rusia yang menjadi begitu populer, bahkan kini bisa menjadi kuliner yang harus diicip para wisatawan yang ke Harbin.

Salah satunya adalah Dalieba atau Lieba atau Khleb, yaitu sejenis roti China yang dibuat menyerupai roti gandum dari Rusia. Makanan ini ukurannya jumbo, memiliki bobot hingga 2,5 kilogram. Meski cangkang roti tampak keras, tetapi isinya lembut sekali.

Ditambah aromanya yang harum, membuat orang di sekitarnya tak tahan ingin segera menggigitnya.Berbahasan dasar tepung, garam dan hop. Untuk diketahui, hop adalah semacam bunga yang memang digunakan sebagai perasa dan penstabil rasa pada bir.

Oleh karena karakteristiknya sebagai roti kering, Khleb pun bisa dibawa-bawa sebagai bekal dan juga bisa disimpan.

Ada lagi Hongchang atau sosis merah yang diasap yang memiliki rasa khas. Makanan tersebut tak hanya jadi panganan rumahan, melainkan juga bisa menjadi hadiah untuk kerabat atau teman.

Makanan ini dibuat dari daging tanpa lemak yang kemudian dihisap dengan kayu dan terdapat lapisan arang tipis di atasnya. Bagi sebagian orang pasti akan mengernyitkan dahi melihat makanan degan sedikit taburan debu arang di atasnya. Namun, bagi masyarakat sekitar yang sudah biasa, hal ini justru nikmat, karena bisa merasakan aroma rokok yang sebenarnya. Sebagai pendamping Hongchang, biasa juga disajikan sandwich dan Khleb.

BACA JUGA: 10 Hal Menarik yang di Bisa Dilakukan di Harbin Selama Musim Dingin

Kedua makanan Rusia tersebut di atas sangat familiar di Harbin dan mudah dijumpai. Sahabat Silir yang ingin mencicipinya, dengan mudah bisa membelinya di toko oti dan kue di sekitar Kota Harbin atau di Central Avenue—yang merupakan pusat belanja dan oleh-oleh terlengkap di Harbin.

Apabila Sahabat Silir kebingungan menentukan pilihan toko mana yang harus disinggahi, barangkali Churin—toko dengan banyak cabang di Harbin, bisa menjadi rekomendasi.

Hidangan tradisional Harbin

Meski banyak dipengarui Rusia dan juga daerah lai, tetapi Harbin tetap memiliki kuliner tradisionalnya sendiri yang khas. Namanya adalah abon ayam rebus dengan jamur. Di Harbin, hidangan ini sangat populer, terutama di musim dingin.

Makanan ini lazim dijumpai hampir di seluruh restoran. Tak jauh beda dengan abon di Indonesia, pembuatannya dilakukan dengan terlebih dahulu merebus daging—hanya saja di Indonesia daging sapi lebih populer sebagai bahan abon.

Untuk abon Harbin ini, ayam direbus dan disuwir seperti diparut, tetapi ada campuran jamurnya. Campuran rempah dan bahan lain yang ikut masuk ke dalam olahan tersebut antara lain jahe, daun bawang, bihun baik yang berbahan mie kacang maupun ubi jalar.

Perpaduan ayam dan jamur serta mie di dalamnya, membuat olahan ini begitu sarat gizi dan energi, cocok dikonsumsi di musim dingin—yang selalu membuat lapar.

Leave a Comment

Your email address will not be published.