Geopark Nasional 2018 adalah Banyuwangi

Banyuwangi Resmi Menyandang Status Kawasan Geopark Nasional

Sibuk Liburan – Potensi alam dan kekayaan geologis Indonesia memang tak perlu dipertanyakan lagi. Setelah sebelumnya memiliki tujuh Geopark Nasional, Indonesia kembali melakukan sertifikasi Taman Bumi Nasional.

Penetapan yang dilakukan oleh Komite Geopark Nasional pada Jumat, 30 November 2018 di Bogor berhasil mencetak delapan Geopark Nasional baru. Salah satu yang telah resmi menyandang status sebagai kawasan Geopark Nasional 2018 adalah Banyuwangi.

Bukan tanpa alasan Banyuwangi berhasil menyandang status Kawasan Geopark Nasional 2018. Menurut ketentuan komite, penetapan Geopark Nasional sendiri paling sedikit harus memenuhi lima kriteria.

Kelimanya mencakup geologi dan bentang alam, struktur taman bumi, penafsiran dan bentang alam, pengelolaan potensi ekonomi, dan rencana pengembangan taman bumi yang dikelola Pemerintah Daerah. Menurut peniliannya, cagar alam di Banyuwangi mendapatkan nilai B sehingga layak ditetapkan sebagai Geopark Nasional.

Geopark Nasional 2018 adalah Banyuwangi
Geopark Nasional 2018 adalah BanyuwangiGeopark Nasional 2018 adalah Banyuwangi

Potensi alam yang diajukan Banyuwangi kepada Komite Geopark Nasional sendiri meliputi tiga situs cagar alam: Kawah Ijen, Pulau Merah dan Alas Purwo. Fenomena api biru di Kawah Ijen menjadi bukti keunikan geologi Indonesia melalui penetapannya sebagai api biru terluas dan kawah terasam di dunia.

Di sampingnya, Pulau Merah dinilai sebagai fenomena mineralisasi yang ideal untuk mempelajari pembentukan emas tembaga. Sementara, Taman Nasional Alas Purwo diperhitungkan sebagai jejak geologi yang penting untuk menjelaskan pembentukan daratan.

Melansir detikTravel, Selasa (04/12/2018), acara penyerahan sertifikat Geopark Nasional 2018 yang digelar di Bogor ini dipimpin langsung oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya. Secara simbolis, Menpar menyerahkan sertifikat pengakuan Geopark Nasional kepada delapan pemerintah daerah tempat Taman Bumi Banyuwangi berada.

Taman Nasional Alas Purwo
Taman Nasional Alas Purwo

Selain Banyuwangi, terdapat tujuh daftar Aspiring Geopark lain yang mendapat sertifikat Geopark Nasional 2018, antara lain: Muara Silokek, Sianok Maninjau dan Sawahlunto di Sumatera Barat; Natuna di Kepulauan Riau; Pongkor di Jawa Barat; Karangsambung, Karangbolong di Jawa Tengah; dan Meratus di Kalimantan Selatan.

Tanda bukti sahnya status Kawasan Geopark Nasional Banyuwangi ini diharapkan dapat memperkuat posisi Kabupaten Banyuwangi sebagai destinasi ekowisata andalan di Jawa Timur. Hal senada dituturkan oleh Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Anas mengatakan, prestasi ini sepatutnya mendorong pihaknya untuk mengoptimalkan sektor pariwisata Banyuwangi yang berbasis alam.

“Dengan status geopark ini, akan semakin melengkapi keberadaan Blue Fire Ijen dan Taman Nasional Alas Purwo yang sebelumnya ditetapkan sebagai cagar biosfer dunia oleh UNESCO. Sekaligus ini akan memperkuat positioning Banyuwangi yang menyajikan ekowisata, pariwisata berbasis alam,” jelas Anas.

Jika tidak ada alang melintang, Komite Geopark Nasional bersama-sama Pemerintah Daerah Banyuwangi akan mentarget prestasi yang lebih tinggi. Banyuwangi akan direkomendasikan menjadi UNESCO Geopark Global (UGG), bersanding dengan empat UGG lainnya dari Indonesia, seperti Gunung Batur, Gunung Sewu, Gunung Rinjani, dan Ciletuh. Adapun poses penilaiannya diperkirakan akan dimulai pada tahun 2019.

Leave a Comment

Your email address will not be published.