Tiap daerah di Nusantara memiliki sejumlah tempat menarik yang berhubungan dengan tempat ibadah pada masing-masing wilayahnya. Apabila Bali dikenal sebagai Pulau Seribu Pura, Lombok sebagai Seribu Masjid, dan Manado sebagai Seribu Gereja, maka Singkawang dikenal sebagai kota Seribu Klenteng.
Kota di provinsi Kalimantan Barat ini memang populer sebagai salah satu tempat penyelenggaraan Imlek terbesar di Asia Tenggara. Tak heran menjelang Tahun Baru China, kota ini akan dipadati wisatawan serta diramaikan dengan banyak pawai, atraksi dan pertunjukan meriah di setiap sudutnya.
Tak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, perayaan Imlek di Singkawang pada tahun ini juga berlangsung dengan spektakuler. Pada tahun 2018 lalu, bahkan perayaan Imlek di kota ini telah berhasil menyabet tiga rekor MURI untuk jumlah lampion, dimensi Gerbang Cap Go Meh, dan pagelaran massal dari Pawai Tatung.
Pada tahun ini, sepasang patung singa jantan dan betina setinggi 8 meter yang terbuat dari styrofoam akan dipajang di Stadion Krisadana seperti yang dituturkan Tjhai Leonardi selaku Ketua Harian Panitia Imlek dan Cap Go Meh Singkawang 2019 melalui Tribunnews Pontianak. Patung-patung ini bahkan sudah disiapkan oleh anak muda lokal sejak empat bulan lalu.

Tak hanya itu, Imlek tahun ini di Singkawang juga akan menyuguhkan atraksi 12 replika naga yang akan diusung oleh 500 orang. Baik laki-laki dan perempuan dipastikan akan terlibat dalam atraksi ini.
Belasan replika ini bahkan sudah dipamerkan sejak H-3 di Grand Mall, Jalan Alianyang yang perakitannya dilakukan di Sungai Pinyuh, kabupaten Mempawah. Uniknya lagi, replika naga-naga ini memiliki ukuran dan warna yang berbeda-beda.
Adapun festival multietnis yang begitu kentara dan kerap dipertontonkan dalam festival Cap Go Meh adalah Pawai Tatung. Tatung merupakan sebuah ritual pengusir bala dan malapetaka yang telah mengalami akulturasi bersamaan dengan perayaan Cap Go Meh. Tak bisa dipungkiri, pawai ini merupakan salah satu pertunjukan yang tak bisa dilewatkan di Singkawang dan begitu mencuri perhatian banyak wisatawan.
Beralih pada acara kumpul keluarga, prosesi makan mie panjang umur menjadi salah satu hal menarik lainnya yang tak bisa dilewatkan. Penganan ini terbuat dari mie sepanjang dua meter per helainya.
Hidangan ini disajikan dengan kuah asin khas Singkawang bersama lauk ikan atau ayam. Sebelum memakannya, mie harus diacak-acak terlebih dahulu kemudian dimakan bersama menggunakan sumpit sembari memanjatkan harapan panjang umur.
Pagelaran Imlek tahun ini juga akan dibuka dengan penyambutan kepada Sutarmidji yang merupakan gubernur Kalimantan Barat serta beberapa pejabat lainnya dengan iring-iringan barongsai. Disusul pengalungan oleh Putri Pariwisata Singkawang, hingga menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh para protokoler.
Kegiatan Imlek tahun ini akan terus berlangsung selama 18 hari di Stadion Krisadana sejak tanggal 3 Februari hingga 20 Februari 2019 nanti.