Menangani Gigitan Ular

Tips Menangani Gigitan Ular Saat Bertualang di Alam Bebas

Sibuk Liburan – Bertualang di alam terbuka bisa jadi hobi yang mengasyikan sekaligus mendebarkan bagi sejumlah traveler. Namun begitu, petualangan ini tidak lepas dari risiko serta bahaya yang mungkin mengintai ke depannya. Gigitan binatang melata seperti ular, bisa jadi hal yang tak terhindarkan.

Indonesia merupakan negara kepulauan yang tak lepas dari ancaman tersebut. Sejumlah ular berbisa tinggi seperti kobra, viper, welang dan weling bisa saja tanpa sengaja menggigit Sahabat Silir saat sedang melakukan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, berikut kami rangkum berbagai cara untuk menangani untuk gigitan ular:

Identifikasi Ular

Saat digigit ular berbisa usahakan untuk melakukan identifikasi secara cepat jenis ular yang menggigit. Hal ini berguna sebagai informasi bagi tenaga medis untuk menentukan anti venom yang tepat. Apabila tidak mengetahui dengan persis jenis ular yang menggigit, Sahabat Silir bisa menyebutkan ciri-ciri yang spesifik.

Menentukan jenis gigitan ular berbisa atau tidak berbisa bisa dilihat melalui bekas gigitan yang ditinggalkan. Ular berbisa memiliki ciri luka gigitan berupa dua titik, sementara ular tidak berbisa meninggalkan banyak titik gigitan yang menyerupai rahang.

Menempatkan Posisi Luka dengan Benar

Apabila digigit ular berbisa, tempatkan posisi gigitan pada posisi yang lebih rendah dari jantung. Lain halnya dengan ular tidak berbisa, posisi luka sebisa mungkin diangkat lebih tinggi dari posisi jantung untuk mencegah pendarahan lebih banyak.

Lakukan Imobilisasi Pada Gigitan Ular Berbisa

Khusus pada kasus gigitan ular berbisa, Sahabat Silir perlu melakukan imobilisasi untuk mencegah penyebaran racun ke seluruh tubuh. Imobilisasi bisa dilakukan dengan menempatkan dua sekat seperti kayu atau gedebong pisang pada luka gigitan untuk kemudian diikat dengan menggunakan tali atau perban. Jagalah luka gigitan agar tetap steril.

Berikan Sinyal Darurat

Penting untuk menyiapkan alat pendukung sinyal darurat saat menjelajah ke hutan agar bisa mendapatkan pertolongan secara cepat. Peluit adalah salah satu alat pendukung yang cukup bisa diandalkan dalam kondisi ini.

Berusaha Tenang Sampai Mendapat Bantuan Medis

Penting bagi korban gigitan ular berbisa untuk tetap tenang agar tidak memacu kerja jantung lebih cepat sehingga mempercepat penyebaran racun pada tubuh. Hindari juga sejumlah minuman yang mampu membuat detak jantung lebih cepat seperti yang mengandung kafein dan alkohol. Bantuan medis harus segera dihubungi untuk melakukan penanganan bisa atau mencegah infeksi gigitan dari ular tak berbisa.

Penting juga untuk menghindari berbagai hal yang dapat memperparah luka seperti menghisap bisa melalui luka gigitan, menyayat luka, hingga mengikat kencang gigitan untuk memblokir penyebaran racun.

Selalu sediakan snake bite kit dalam tas Sahabat Silir sebelum memulai petualangan. Penanganan yang tepat akan mampu menekan tingkat kefatalan yang mungkin terjadi.

Leave a Comment

Your email address will not be published.