Fenomena Langit Australia dan Selandia Baru yang ‘Tak Biasa’

Langit Australia dan Selandia Baru tampak tak seperti biasaya. Di Australia, langit berwarna merah darah, sedangkan di negara tetangganya, Selandia Baru warna tampak kuning keruh. Fenomena langit yang berbeda itu diakibatkan oleh kebakaran hutan.

Seperti diketahui, Australia belakangan tengah dilanda kebakaran di penjuru wilayahnya. Akibat bencana ini, asap sampai ke Pulau Selatan Selandia Baru sejak 31 Desember 2019 lalu. BBC menyebut fenomena langit yang tak biasa tersebut sebagai eerie yellow — kuning menakutkan.

BACA JUGA: Kebakaran Hutan Landa Australia, Ini Destinasi Wisata Terdampak

Banyak turis merasa ngeri dengan hal itu. Destinasi wisata yang menjadi unggulan pun turut terdampak. Salah satunya adalah kawasan Pulau Utara yang terkenal dengan wisata gletser juga ikut tertutup kabut kebakaran. Pemandangan di kawasan gletser terkenal di Selandia Baru seperti Franz Josef dan Fox, kini tampak mencekam.

Tak ada lagi pemandangan gunung menjulang dengan indah yang berselimut salju berpadu dengan eloknya langit biru nan cerah. Sebaliknya, pemandangan yag terlihat hanya kabut kuning di langit dan kemana mana memandang.

“Aku tidak pernah melihat kabut seperti ini selama 48 jam terakhir,” katanya Arthur McBride yang berasal dari perusahaan tur gletser, Alpine Guides sebagaimana dilaporkan BBC. Ia bahkan mengatakan jika pada Rabu lalu, kayu terbakar jelas tercium. “Rabu siang kondisinya sangat buruk dan bau dari kayu terbakar masih jelas tercium”, lanjutnya.

Sementara itu, Dan Burt dari Mount Cook Skiplanes and Helicopters, fenomena langit kuning itu sudah berlangsung setidaknya selama 36 jam sejak berita diturunkan pada Kamis lalu. Sialnya perubahan warna langit juga berimbas pada perubahan warna di gletser sejak beberapa pekan terakhir.

“Bahkan kami telah melihat beberapa perubahan warna di gletser sejak beberapa minggu yang lalu. Jadi itu sebenarnya sudah ada sebelum kabut beberapa hari terakhir,” sebut Dan Burt.

Ia yang merupakan pelaku tur wisata ke sejumlah gletser terkenal juga terpaksa membatalkan kunjungan karena fenomena tersebut. Sekalipun masih bisa terbang ke destinasi gletser, tetapi pengunjung tak akan mendapatkan pengalaman wisata yang menarik. “Masih bisa terbang (ke area gletser) tapi tidak akan ada pengalaman menarik di sana,” imbuhnya.

BACA JUGA: Bear, Anjing yang Bantu Selamatkan Koala dari Kebakaran di Australia

Tak hanya dari pelaku tur, kesaksian senada juga disampaikan oleh traveler. Adalag Rey seorang turis yang juga sempat mengabadikan kondisi kabut di sekitar gletser Franz Josef. Dalam foto itu terlihat dampak asap kebakaran Australia yang melelehkan salju bahkan membuat warnanya menjadi kecokelatan.

 ‘Wajah’ langit yang menguning juga dijumpai di Auckland. “Udaranya tidak berbau di Auckland tetapi matahari terbit dan cahaya pagi terlihat keruh,” kata salah satu penduduk Auckland, Ena Hutchinson. Saat cahaya matahari menerobos, malahan warna menjadi oranye. “Ada cahaya warna keemasan aneh di laut, langit mendung, dan ketika cahaya matahari menerobosnya berwarna oranye,” terusnya.

Ena pun menyebut jika kabut yang terjadi saat ini merupaka yang terburuk selama 10 tahun belakangn. “Ini jelas bukan sesuatu yang sebelumnya pernah terjadi, hampir menyelimuti Pulau Selatan dan sekarang menuju ke utara,” paparnya. (y)

Leave a Comment

Your email address will not be published.